Serambi MIHRAB

Cara Mudah Meluruskan Kiblat

SECARA alamiah arah kiblat yang benar dapat diketahui dengan menggunakan bayangan dari matahari ketika berada tepat di atas

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Cara Mudah Meluruskan Kiblat
Dr Mohd. Kalam MA, Rabu (28/5) menjelaskan penentuan arah kiblat dalam ilmu falak dan metode bayangan cahaya matahari pada Seminar Penentuan Arah Kiblat di Perguruan Tinggi Al Washliyah, Banda Aceh. SERAMBI/ARIF RAMDAN

SECARA alamiah arah kiblat yang benar dapat diketahui dengan menggunakan bayangan dari matahari ketika berada tepat di atas Ka’bah. Momen itu memang sudah berlalu, Rabu (28/5) pukul 16.18 WIB, tetapi kesempatan yang sama bisa ditemui kembali pada 16 Juli 2014 pukul 16.20 WIB.

Pada tanggal 16 Juli 2014, pukul 16.27 WIB posisi matahari tepat berada di atas Ka’bah dan bayangan yang muncul dari tongkat atau benda yang ditancapkan pada permukaan yang datar, tepat menunjukkan arah kiblat.

“Dengan mudah kita bisa mempraktikannya nanti sore (kemarin-red) dengan catatan tanda waktu atau jam yang dipakai sudah tepat,” kata Baihaqi, Pemateri pada seminar penentuan arah kiblat, Rabu (28/5) pagi di Perguruan Tinggi Al Washliyah, Banda Aceh.

Baihaqi adalah alumnus Pendidikan Geografi pada Perguruan Tinggi Al Washliyah dan peneliti di lembaga pengabdian masyarakat di kampus tersebut.

Ia juga mengatakan, tahun 2010 terjadi pembenahan arah kiblat di beberapa masjid di Banda Aceh. “Beberapa masjid sudah dibenahi dan mendapat sertifikat dari Badan Hisab dan Ru’yah. Ada yang cukup mengubah garis shaf shalat, ada juga yang membongkar keramik dan menata ulang arah kiblat yang sudah tersertifikasi, “ ujarnya.

Sementara itu, pada sesi kedua seminar, anggota Badan Hisab dan Ru’yah Provinsi Aceh yang juga dosen di Perguruan Tinggi Al Washliyah, Mohd. Kalam Daud, MA, memaparkan pentingya menyesuaikan arah kiblat. “Banyak di antara kita saat ini justru shalatnya tidak menghadap kiblat, jika tetap di posisi seperti itu sebelum diluruskan maka ia menghadap ke Kenya,” ujarnya.

Mohd. Kalam Daud juga memandu peserta bagaimana cara menentukan titik kiblat dari arah barat. Dalam paparanya, secara praktis ia menuliskan rumus sederhana sehingga memudahkan penentuan posisi arah kiblat.

Dalam makalahanya, Mohd Kalam Daud merincikan hukum menghadap kiblat. Ia menegaskan, telah menjadi kesepakatan bersama bahwa  menghadap kiblat saat shalat adalah wajib karena menjadi syariat sah shalat.

Pada seminar penentuan arah kiblat di Al-Washliyah, Rabu (28/5) peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tokoh masyarakat dengan mudah mengaplikasikan cara mudah menentukan arah kiblat, karena sesungguhnya hal itu merupakan turunan dari konsep geografis, seperti konsep arah yang kita kenal.

Apabila didefinisikan secara azimuth maka utara = 0, timur = 90, barat = 180 dan selatan = 270. Arah kiblat di Indonesia bisa variatif, umumnya berkisar antara 21 derajat hingga 25 derajat dari arah barat-utara.

Nah, meluruskan arah kiblat itu mudah, apabila para pemangku kepentingan seperti imam masjid dan tokoh masyarakat mau memanfaatkan benda langit, yaitu matahari, dalam mengetahui arah kiblat. 

Metode rashdul kiblat yang digunakan untuk menentukan kiblat denan mudah merupakan cara praktis mengukur arah kiblat. Rahsdul kiblat adalah ketika matahari berada pada titik kulminasi tepat di atas ka’bah, sehingga semua bayangan benda mengarah ke arah Kakbah. Ini akan terjadi dua kali setahun, yaitu 28 Mei dan 16 Juli.

Pembantu Ketua I Perguruan Tinggi Al Washliyah, Drs H Fachruddin Hasballah yang juga sebagai ketua panitia seminar penentuan arah kiblat pada momen rashdul qiblat tersebut, dalam sambutannya mengatakan, perguruan tinggi tersebut siap memfasilitasi warga masyarakat, para pengurus masjid, dan masyarakat umum yang ingin membenahi arah kiblat di mana mereka tinggal.

“Al-Washliyah dengan tim ahli dan dosen yang berkompeten pada bidangnya siap meluruskan arah kiblat masjid-masjid yang ada di Banda Aceh,” katanya.

Ia juga mengatakan, sebagai lembaga pendidikan yang berkiprah di tengah masyarakat, Al-Washliyah juga memfasilitasi berbagai pelatihan keterampilan berbagai bidang keagamaan.

“Semua kegiatan keagamaan, kita sudah membekali mahasiswa sehingga mereka siap saat kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua STAI Al Washliyah, Afrah Ibrahim, MA yang membuka seminar itu mengatakan, kegiatan penentuan arah kiblat sengaja dilakukan karena hal itu menyangkut perintah agama. Di mana, kata Afrah, shalat wajib menghadap kiblat. “Kegiatan serupa akan terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang di kampus ini,” pungkasnya. (ari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved