Kapolda: Menyerahlah Sebelum Dilumpuhkan
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi menegaskan
BANDA ACEH - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi menegaskan, polisi akan terus memburu Nurdin bin Ismail alias Din Minimi, bahkan melumpuhkan pria paling dicari Polda Aceh itu jika ia tetap berupaya melawan.
Oleh karena itu, Kapolda mengimbau agar pria mantan kombatan GAM yang masih menguasai senjata api itu menyerah saja sekaligus menyerahkan senjata api agar dia diproses hukum, tanpa harus dilumpuhkan karena tetap melawan petugas.
Hal itu disampaikan Kapolda Aceh menjawab wartawan saat berlangsung konferensi pers akhir tahun di Mapolda Aceh, Rabu, 31 Desember 2014. Turut hadir dalam acara ini, Wakapolda Brigjen Pol Rio S Djambak serta para pejabat utama Polda Aceh.
Kapolda mengatakan, dalam memburu Din Minimi dan kelompoknya, polisi tak pernah mengaitkannya dengan unsur politik, meskipun mantan kombatan GAM sesumbar sebagai “pejuang” yang tak dipeduli pemerintah, seperti pengakuannya melalui media massa beberapa waktu lalu. “Polisi tetap fokus memburunya sebagai pelaku sejumlah kasus kriminal bersenpi yang dilaporkan warga. Termasuk salah satunya pemerasan dengan ancaman mempergunakan senpi terhadap Razali Yakob di Kecamatan Julok, Aceh Timur, pada Juli 2013. Polisi juga tertantang karena dia berani-beraninya menantang melalui media massa beberapa waktu lalu,” tegas Kapolda.
Menurut catatan Serambi, sejak polisi gencar-gencarnya memburu Din Minimi sekitar 0ktober 2014 setelah ia dan dua rekannya difasilitasi Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA), Safaruddin, berani unjuk diri dengan menampilkan senpi laras panjang, seperti pernah dimuat koran ini, polisi sudah berhasil meringkus beberapa pria bersenpi yang mengaku kelompok Din Minimi. Salah satunya, Junaidi bin Yusuf alias Arab (28).
Kepada polisi, Junaidi mengaku pernah terlibat dalam dua kasus kriminal bersenjata bersama Din Minimi. Selebihnya, ia lakukan sendiri bersama kelompoknya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok orang bersenpi dipimpin Din Minimi yang mengaku mantan kombatan GAM unjuk diri sambil membeberkan keterlibatan mereka dalam serangkaian aksi kriminal di Aceh Timur. “Kami juga siap melawan pemerintahan Aceh di bawah kepemimpinan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf (Zikir),” begitu pernyataan kelompok tersebut yang disampaikan kepada Serambi dan Metro TV, Kamis, 9 Oktober 2014.
Dalam konferensi pers akhir tahun itu, Kapolda memaparkan semua kasus yang ditangani Polda Aceh dan jajaran selama 2014. Terkait soal keamanan, dalam data yang dipaparkan Kapolda tersebut, diakui masih ada senpi ilegal beredar di masyarakat, sehingga menimbulkan berbagai kasus kekerasan.
27 Polisi dipecat
Dalam paparan tersebut, Kapolda juga mengungkapkan bahwa selama 2014, 27 polisi se-Aceh diberhentikan dengan tidak hormat (PDTH) atau dipecat. Umumnya karena terlibat narkoba. (sal)
sitaan dari din minimi
- Sepasang seragam TNI lengkap
- Baret hijau
- Tiga unit handy talkie
- 14 Burit amunisi AK
- Magasin peluru
- Tali sandang senjata api
- Sepatu boot karet
- Alat untuk survive di hutan.
Kunjungi juga :
www.serambinewstv.com | www.menatapaceh.com |
www.serambifm.com | www.prohaba.co |