Cakrawala
Humas Polda Aceh : Silakan Rekam Aksi 'Pemerasan' dalam Razia
sejauh ini tak ada masalah. Namun bila ada masyarakat yang merasa dirugikan dari tindakan oknum polisi, silakan direkam dan kirim...
Laporan Eddy Fitriady | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Saladin menegaskan, operasi razia kendaraan di wilayah perbatasan Aceh-Sumut yang diperketat untuk mencegah kelompok Din Minimi ke luar Aceh.
“Selain melakukan Operasi Simpatik dan Antik, razia yang dilakukan ini dimaksudkan untuk mencegah kelompok bersenjata itu ke luar Aceh,” ujarnya via telepon, Kamis (16/4/2015).
Saladin mengaku, pihaknya tak mendengar lagi laporan pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi pada razia di perbatasan. “Kita terus berkoordinasi dengan Polda Sumut terkait razia yang dilakukan bersama itu, sejauh ini tak ada masalah. Namun bila ada masyarakat yang merasa dirugikan dari tindakan oknum polisi, silakan direkam dan kirim ke kita,” jelas AKBP Saladin.
Selain itu, Saladin berharap masyarakat dapat proaktif dalam berpartisipasi dengan pihak kepolisian. “Kami berharap masyarakat bisa menjadi mata dan telinga polisi, setiap mendapat informasi terbaru, segera dilaporkan,” tandasnya.
Sejalan dengan itu, Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Aceh, H Ramli menambahkan, aksi pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi di perbatasan Aceh-Sumut tidak terdengar lagi. “Soal pelemparan bus sudah tak terdengar lagi, tapi soal perlakuan terhadap mobil berplat BL memang masih meski tak sesering dulu,” kata Ramli.
Dalam Program Cakrawala yang berlangsung selama 1 jam itu, tim mengupas Salam Serambi edisi Kamis, 16 April 2015 yang bertajuk “Razia di Perbatasan yang Wajar-wajar Saja”. Program yang dikemas secara interaktif dipandu Host Nico Firza dan menghadirkan Sekretaris Redaksi Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.
Bukhari mengatakan, fenomena terkait razia di perbatasan Aceh-Sumut merupakan masalah klasik yang tak berujung. Hal ini menjadi perbincangan lagi karena razia kali ini diperketat untuk mengepung kelompok bersenjata Din Minimi.
“Razia itu adalah hal yang wajar, apalagi dalam rangka mencegah kelompok Din Minimi ke luar Aceh, masyarakat pasti dukung. Hanya saja tingkat kewajaran itu yang perlu diperhatikan, kita tak ingin razia ini disalah gunakan oleh oknum,” ujar dia. (*)