Info Mudik 2015
L-300 Tujuan Banda Aceh Tempuh Rute Geumpang
Belasan unit mobil lainnya memilih tidak berangkat ke Banda Aceh menunggu banjir surut di jalan Aceh Jaya.
Laporan Rizwan | Meulaboh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH- Belasan mobil penumpang (mopen) L-300 yang biasanya melintasi jalan Meulaboh-Banda Aceh via Calang, Aceh Jaya pada Rabu (15/7/2015) malam mengalihkan jalur perjalan melalui Meulaboh-Geumpang (Pidie) tujuan Banda Aceh.
Rute itu ditempuh mengingat jalan Meulaboh-Banda Aceh via Calang masih lumpuh total karena banjir dan jembatan putus di Aceh Jaya.
Keterangan diperoleh Serambinews.com di Terminal Bis Meulaboh, Rabu (15/7/2015) malam, belasan unit L-300 tetap berangkat dengan modal nekat mengunakan jalur Geumpang meski jalur itu rusak parah dan rawan terjun ke jurang.
Belasan unit mobil lainnya memilih tidak berangkat ke Banda Aceh menunggu banjir surut di jalan Aceh Jaya.
"Karena ada pemudik meminta berangkat makanya kami alihkan jalur Geumpang," kata Oki, petugas Loket Tenaga Desa di Terminal tersebut.
Pernyataan sama dikatakan Aiyub, petugas Loket Intan Sumatera Tour bahwa malam ini mereka ada dua unit L-300 berangkat ke Banda Aceh menggunakan jalur Geumpang.
Namun diakuinya jalan tersebut selama ini tidak pernah mereka lewati lagi sejak jalan Meulaboh-Banda Aceh via Calang, rampung dibangun, kecuali pascatsunami silam.
"Menunggu banjir surut belum ada kepastian apalagi jalan putus. Banyak penumpang tetap ingin berangkat makanya dialihkan sementara jalur Geumpang," kata Aiyub.
Diakui keduanya, sejumlah L-300 mereka dan loket lain yang dari Banda Aceh tujuan Meulaboh atau barat selatan masih terjebak di lokasi banjir di Aceh Jaya.
Begitu juga dari arah sebaliknya. Karena itu, jalan dan jembatan yang putus minta dipacu perbaikan, apalagi Lebaran Idul Fitri 1436 H tinggal sehari lagi.
Radi, pengelola Loket Mandala Putra menambahkan, mobil L-300 di loketnya dan beberapa loket lain memilih menunda dan tidak berangkat tujuan Banda Aceh karena masih banjir.
Selain banjir, jalan jalur Geumpang sangat rawan dilintasi karena rusak parah dan kurang dilakukan pemeliharaan di jalan provinsi tersebut.
"Kami masih menunggu banjir surut dan layanan transportasi benar-benar normal. Sejumlah mobil kita masih terjebak di lokasi banjir di Aceh Jaya," ujar Radi.(*)