Orang Tua Murid Keluhkan Mahalnya Sewa Pakaian Adat
menyewa pakaian adat, mau tidak mau harus dilakukan, karena di samping permintaan dari sekolah, juga keiinginan anak cukup besar
Penulis: Mahyadi | Editor: Amirullah
Laporan Mahyadi | Takengon
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Di balik kemeriahan karnaval budaya pelajar
di Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (13/8/2015), ternyata menimbulkan permasalahan tersendiri bagi sebagian orang tua yang anaknya ikut dalam kegiatan itu.
Pasalnya para orang tua harus merogoh kantong lebih dalam, karena tingginya harga sewa pakaian adat.
Tarif penyewaan pakaian adat di Kota Takengon, terbilang cukup mahal. Untuk satu pasang pakaian adat, sejumlah orang tua murid harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50 hingga Rp 150 ribu.
"Belum lagi biaya make up (rias) bagi anak perempuan. Jadi lumayan besar juga biaya karnaval ini," keluh orang tua murid, Irwandi kepada Serambinews.com, Kamis (13/8/2015).
Meski demikian, lanjut Irwandi, menyewa pakaian adat, mau tidak mau harus dilakukan, karena di samping permintaan dari sekolah, juga keiinginan anak cukup besar untuk bisa ikut di karnaval itu.
"Ya harus kita penuhi juga, meski harga sewanya mahal. Kalau tidak dipenuhi, justru nanti anak-anak merajuk, karena melihat teman-temannya yang lain pakai pakaian adat," ujar Irwandi.
Amatan Serambinews.com, dalam kegiatan karnaval budaya pelajar dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-70, para siswa menggunakan beragam kostum. Mulai dari pakaian adat Gayo, ada juga yang mengenakan kostum adat Aceh, Minang, Batak, Jawa, serta pakaian adat lainya.
Bahkan, sebagian ada yang hanya mengenakan pakaian, ala petani dan nelayan yang diperkirakan tidak butuh modal besar untuk biaya sewa. (*)