Tabung Oksigen RSCH Bocor, Keluarga Pasien Meninggal

Kepanikan luar biasa terjadi di Ruang Raudah, Rumah Sakit Citra Husada (RSCH) Sigli, Kabupaten Pidie, Minggu (27/9)

Editor: bakri
IST
Ilutrasi 

SIGLI - Kepanikan luar biasa terjadi di Ruang Raudah, Rumah Sakit Citra Husada (RSCH) Sigli, Kabupaten Pidie, Minggu (27/9) sekitar pukul 10.00 WIB. Tabung oksigen yang selangnya terhubung pada seorang pasien di ruangan tersebut jatuh menyebabkan regulatornya patah sehingga menyemburkan oksigen. Seorang keluarga pasien bernama Iklima Wati (42), warga Pante Kulu, Kecamatan Titue Keumala, Pidie ikut-ikutan panik dan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Informasi yang dihimpun Serambi dari berbagai sumber, menjelang musibah itu, Iklima Wati menjaga kakaknya, Cut Erna Wati (49) yang dirawat di Ruang Uhud. Tiba-tiba terjadi kepanikan di Ruang Raudah, sebab seorang pasien stroke bernama Abdul Razak (45), warga Kembang Tanjung, Pidie meronta-ronta menyebabkan tabung oksigen jatuh sehingga regulator patah mengeluarkan oksigen.

Keluarga Abdul Razak panik dan meminta tolong sambil berteriak. Situasi bertambah panik karena semua keluarga pasien berhamburan ke luar ruangan.

Iklima Wati yang ikut-ikutan panik juga melarikan diri. Namun sesampai di tangga, korban sesak dan segera dibantu oleh Satpam dengan membawa Iklima ke Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sesampai di IGD korban meninggal dunia.

Kapolres Pidie, AKBP Muhajir SIK MH yang dihubungi Serambi, Minggu (27/9) membenarkan insiden bocor tabung gas di RSCH Sigli menyebabkan kepanikan keluarga pasien bahkan ada yang meninggal dunia karena serangan jantung. Kasus itu sudah ditangani Polres Pidie.

Pihak Manajemen RSU Citra Husada melalui dr Dwi Wijaya yang dikonfirmasi Serambi, Minggu (27/9) malam mengatakan, insiden tersebut bukanlah akibat kelalaian petugas medis melainkan tindakan pasien yang menderita stroke, Abdul Razak yang meronta-ronta sehingga tabung oksigen terjatuh sehinga mematahkan regulator tabung menyebabkan semburan oksigen. “Akibatnya, pasien dan pengunjung menjadi panik termasuk Iklima,” kata Dwi.

Dwi Wijaya kembali menegaskan insiden itu tidak ada kaitan dengan petugas medis yang lalai atau lengah. Malahan ketika insiden terjadi, korban dengan cepat ditangani. Hanya saja, korban Iklima memiliki riwayat penyakit jantung. “Ini musibah yang tak dapat dihindari,” kata Dwi Wijaya.(c43)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved