Ghufron Kembali Pimpin PKS Aceh

BANDA ACEH - Ghufron Zainal Abidin kembali terpilih sebagai Ketua Umum DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Periode 2015-2020. Ghufron terpilih dalam pemilu umum internal (PUI) DPW PKS Aceh yang dilaksanakan 27 September 2015. Hasil pemilihan itu diumumkan dalam Muswil Ke-4 DPW PKS Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, Minggu (11/10).

Dalam muswil kemarin, juga diumumkan beberapa nama lain yang terpilih sebagai pengurus DPW PKS Aceh lima tahun ke depan. Di antaranya, Fuady Sulaiman sebagai wakil ketua, Khairul Amal (Sekretaris), dan Makhyarudin Yusuf (Bendahara). Sementara Moharriadi Syafari terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPW PKS yang dibantu oleh Razali sebagai sekretaris.

Tiga nama lain yang terpilih yaitu Salman Syarifuddin (Ketua Dewan Syariah), Irawan Abdullah (Sekretaris Dewan Syariah), dan Bustanul Arifin (Ketua Pembinaan Kader). Pengurus baru itu dikukuhkan oleh Bendahara Umum DPP PKS, Mahfudz Abdurrahman di depan kader PKS Aceh yang hadir pada acara itu, kemarin..

Ketua Panitia Muswil Ke-4 PKS Aceh, Khairul Amal menyebutkan, sembilan nama tersebut dipilih kader PKS di 23 kabupaten/kota yang secara AD/ART memenuhi ketentuan untuk memilih. “Ada 27 calon ketua dan pimpinan DPW PKS Aceh periode 2015 2020, tapi yang tepilih sebagai ketua dan unsur pimpinan lain hanya sembilan orang,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW PKS Aceh terpilih, Ghufron Zainal Abidin dalam sambutannya mengatakan, jabatan yang kembali diembannya adalah amanah yang harus dijalankan bersama. Ia meminta semua kader bersatu untuk membesarkan PKS di Aceh. “Jika bersatu, Insya Allah kita akan mampu melaksanakan tugas-tugas besar,” pungkas Ghufron.

Muswil PKS Aceh kemarin juga dihadiri Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Ketua DPRA Tgk Muharuddin. Wagub yang akrab disapa Mualem ini dalam sambutannya mengatakan, PKS termasuk salah satu tumpuan harapan untuk membangun Aceh ke depan. “PKS memiliki kekuatan untuk mengawal semua proses pembangunan Aceh. Saya mengajak keluarga besar PKS untuk bersinergi dengan Pemerintah Aceh,” pungkas Mualem.(sb)