Bentrok di Aceh Singkil
Begini Kronologi Insiden Singkil
BENTROK antarkelompok massa di Aceh Singkil berawal sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (13/10) ketika sekelompok
BENTROK antarkelompok massa di Aceh Singkil berawal sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (13/10) ketika sekelompok massa dengan ikat kepala dan membawa bambu runcing bergerak dari arah Desa Lipat Kajang Bawah, Kecamatan Simpang Kanan menuju Gunung Meriah.
Sesampai di Simpang Amal, turun dari kendaraan berjalan kaki menuju Desa Suka Makmur, melakukan pembakaran rumah ibadah. Mobil pemadam kebakaran yang datang ke lokasi harus balik ketika sampai di lokasi, karena langsung dihujani batu. Akhirnya bangunan rumah ibadah itu ludes dilalap si jago merah.
Selesai di sana, massa bergerak ke Desa Dangguran menggunakan kendaraan yang sama. Sampai di Desa Sianjoanjo, persimpangan ke arah jalan ke Dangguran, turun berjalan kaki. Aparat TNI yang ada di lokasi mencoba menghadang karena mengetahui di atas tanjakan sudah ditunggu kelompok massa berbeda.
Massa berhasil menerobos. Begitu juga ketika dihadang dekat massa dari kelompok berlawanan. Begitu berhasil melewati hadangan aparat keamanan, tiba-tiba dari atas jalan tanjakan terjadi hujan batu, tombak serta peluru senapan yang biasa digunakan membubru babi. Korban berjatuhan.
Ketika mengetahui ada warga meninggal akibat terkena tembakan, suasana pun makin memanas. Lemparan batu pun tak dapat dielakkan hingga mengenai kendaraan dan seorang anggota TNI. Setelah terjadi hujan batu, akhirnya massa bisa dikendalikan oleh aparat keamanan. Korban luka luka masing-masing atas nama Praka Sarto (32) sopir Dandim 0109/Singkil. Sarto luka di bagian mulut dan kepala akibat hantaman batu. Kemudian Herman mengalami luka tembak di lengan kanan bagian atas, keduanya dirawat di RSUD Aceh Singkil.
Dua korban lainnya harus dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh, akibat luka tembak di bagian dada kanan, atas nama Uyung dan Salman.
Sesaat setelah kejadian, 45 warga diamankan di Mapolres Aceh Singkil. Pernyataan terbaru yang dikeluarkan pihak keamanan, kondisi Aceh Singkil berangsur kondusif. Sebanyak 7.000 warga yang dilaporkan sempat eksodus ke Sumatera Utara sudah diimbau pulang.(de)