Bentrok di Aceh Singkil
Isu Serangan Sumut, Perbatasan Diblokir
Pascabentrok massa di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, pihak kepolisian langsung
* Terkait Bentrok Berdarah di Aceh Singkil
MEDAN - Pascabentrok massa di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, pihak kepolisian langsung memperkuat pengamanan di Aceh Singkil termasuk penyekatan (pemblokiran) di tiga titik perbatasan.
Pemblokiran perbatasan Aceh-Sumut dibenarkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Enoh Solehudin. Meski pemblokiran itu dilakukan saat gencarnya isu akan ada mobilisasi massa secara besar-besaran dari Sumut ke Aceh Singkil, namun isu itu dibantah oleh Kolonel Enoh. “Tidak ada. Pergerakan massa hanya sampai tadi malam (Selasa malam). Itupun yang dari Singkil ke Sumut,” kata Enoh.
Terkait dengan pemblokiran tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Selasa (13/10) malam di rumah dinasnya mengatakan, ada tiga daerah yang memang disekat, yakni di Tapanuli Tengah, Pakpak, dan Dairi. “Jangan sampai ada kegiatan dari Sumut yang masuk ke Aceh Singkil,” tegas Jenderal Badrodin.
Badrodin memastikan tiga titik perbatasan itu dijaga oleh puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap. Penjagaan di setiap titiknya bervariasi, ada yang 60 personel, 50 personel, dan 30 personel.
Kapolri meminta masyarakat tidak mudah percaya dan terpancing dengan pesan singkat berantai yang menyebutkan adanya 100 korban jiwa. Ia memastikan korban tewas dalam peristiwa ini hanya satu orang. Sementara empat orang lainnya termasuk seorang anggota TNI mengalami luka dan dibawa ke RSUD Aceh Singkil.
Kerahkan TNI
Sejak terjadi bentrok massa di Aceh Singkil, Selasa (13/10), aparat TNI langsung siaga ketat memblokir perbatasan Sumatera Utara (Sumut)-Aceh.
Kapendam I/Bukit Barisan yang dihubungi Rabu (14/10) malam membenarkan telah mengerahkan satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI berkekuatan 100 personel. Pasukan ini didatangkan dari Kodim 0206/Dairi dan Yonif 125/SMB yang berkedudukan di Kabanjahe, Karo. Mereka akan terus disiagakan di perbatasan Sumut dengan Aceh Singkil sampai situasi normal kembali.
Kolonel Enoh Solehudin memastikan kondisi perbatasan Sumut dengan Aceh Singkil pada Rabu (14/10) sudah kondusif. Sudah tidak ada mobilisasi massa dalam jumlah besar, baik dari arah Aceh maupun Sumut.
Ia pun membantah isu yang menyebutkan akan ada mobilisasi massa besar-besaran dari Sumut yang mencoba masuk Aceh Singkil. “Tidak ada. Pergerakan massa hanya sampai tadi malam (Selasa malam). Itupun yang dari Singkil ke Sumut,” kata Enoh.
Pasukan TNI disiagakan di perbatasan Aceh Singkil-Sumatera Utara, tepatnya di Desa Saragih, Kecamatan Manduamas, Tapanuli Tengah.
Menurut Kapendam I/Bukit Barisan, perhatian mereka tidak hanya terfokus pada titik perbatasan yang ada di jalur pantai barat-selatan. Akses di pantai timur pun tak luput diawasi dengan melibatkan aparat Kodim 0203/Langkat.
“Tadi malam Dandim Langkat sudah dipanggil. Harus bisa koordinasi dengan FKUB dan SKPD untuk meredam masalah ini,” ujarnya.(tribunnews/gun)