Bentrok di Aceh Singkil
Kasus Singkil Kecewakan Presiden
Presiden Jokowi mengaku kecewa dan meminta kasus kekerasan berlatar belakang agama dan ras yang pecah
* Wapres Ingatkan Konflik Timur Tengah
JAKARTA - Presiden Jokowi mengaku kecewa dan meminta kasus kekerasan berlatar belakang agama dan ras yang pecah di Aceh Singkil dihentikan. “Hentikan kekerasan di Aceh Singkil,” kata Jokowi lewat akun Twitternya @jokowi.
Jokowi menegaskan, kekerasan berlatar belakang apapun, apalagi agama dan keyakinan, lambat laun akan merusak kebhinekaan yang selama ini tersemai. Presiden telah memerintahkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Pandjaitan dan Kapolri Badrodin Haiti turun ke lokasi untuk segera mengambil langkah cepat menghentikan kekerasan.
“Penegakan hukum juga harus dilakukan dengan tegas sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi. Saya harap peristiwa ini tidak merembet kemana-mana dan bisa diselesaikan dengan baik dan adil,” ujarnya.
Pasccakerusuhan di Aceh Singkil terjadi gelombang pengungsian ke wilayah Sumatera Utara. Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Sumatera Utara, Edi Soyan, jelang tengah malam, Selasa (13/10) sudah tercatat 1.900 orang dari Singkil memasuki wilayah Sumut. “Mobilisasi terus terjadi. Mereka datang secara berkelompok,” kata Edi.
Edi meyakinkan seluruh pengungsi sudah tertangani dengan baik oleh pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pihak keamanan. Tercatat 1.000 orang ditampung di Kabupaten Tapanuli Tengah dan 900 jiwa di Kabupaten Pakpak Bharat. Data terbaru yang dikutip dari laporan Bupati Aceh Singkil, jumlah pengungsi dari Singkil sudah mencapai 7.000 orang.
Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) juga menyayangkan terjadinya konflik antarumat beragama di Aceh Singkil jelang peringatan tahun baru Islam, Selasa (13/10). Menurut JK, seharusnya umat beragama di Indonesia dapat mengambil pelajaran dari konflik umat beragama yang terjadi di Timur Tengah.
“Di Singkil karena ketidakcocokan antarumat beragama, terjadi kekerasan. Kita harus hindari itu. Indonesia ini negara penuh tolerasi. Hanya dengan cara menghargai sesama, kita hijrah dari suatu kesulitan, menjadi kebaikan. Kita tidak ingin terjadi seperti di Timur Tengah,” kata JK saat memberikan sambutan dalam acara zikir akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (14/10).(tribunnews/nas)