Bentrok di Aceh Singkil

Ekses Konflik, 20 Sekolah Tutup

Proses belajar-mengajar di 20 sekolah di Aceh Singkil terganggu pascabentrokan dua kelompok warga

Editor: bakri

SINGKIL - Proses belajar-mengajar di 20 sekolah di Aceh Singkil terganggu pascabentrokan dua kelompok warga di Kecamatan Gunung Meriah, Selasa (13/10) siang. Sekolah-sekolah tersebut terhenti aktivitasnya karena mayoritas muridnya ikut mengungsi bersama orang tua mereka ke wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Singkil, Yusfit Helmy, kepada Serambi Kamis (15/10) kemarin mengatakan, sekolah yang tutup itu terdiri atas 14 sekolah dasar (SD), empat sekolah menengah pertama (SMP), satu sekolah menengah atas (SMA), dan satu sekolah menengah kejuruan (SMK).

SD yang tutup itu meliputi SD Sikontang, Siatas, Pertabas, Kuta Batu, Tuhtuhan, Situbuhtubuh, SD 1 dan SD 2 Biskang, SD Napagaluh, Lae Balno, SD UPT Tran Lae Balno, Sikoran, Keras, dan SD Mandumpang.

Sedangkan sekolah menengah yang tutup adalah SMP 2 Simpang Kanan, SMP 1 Danau Paris, SMP 1 dan SMP 2 Suro, serta SMA 1 Danau Paris dan SMK 1 Simpang Kanan.

“Proses belajar-mengajar di sekolah-sekolah itu kami ketahui tidak aktif setelah dilakukan pendataan,” kata Yusfit. Ia mengimbau para murid kembali ke sekolah karena situasi sudah aman, apalagi aparat keamanan terus berjaga-jaga. “Sesuai pernyataan Pak Kapolda, situasi sudah aman. Anak-anak kami mohon kembalilah segera ke sekolah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Aceh, Nasir Zalba SE yang dihubungi Serambi dari Banda Aceh tadi malam mengatakan, mengembalikan sesegera mungkin para pengungsi dari Sumut ke Aceh Singkil sudah disepakati sebagai program prioritas dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Singkil dengan pihak Kapolda Aceh dan Pangdam Iskandar Muda.

“Dengan kembalinya para pengungsi dewasa, otomatis anak-anak mereka akan ikut serta, dan mereka bisa bersekolah kembali. Kan sayang sekali kalau mereka lama tidak bersekolah karena harus ikut mengungsi,” kata Nasir Zalba yang masih berada di Singkil.

Menurutnya, pemulangan secepatnya para pengungsi itu juga sudah disepakati ketika berlangsung pertemuan Forkopimda dengan pemuka-pemuka agama Islam pada Rabu (14/10) malam di Pendapa Bupati Aceh Singkil maupun saat berlangsung pertemuan Forkopimda dengan pemuka-pemuka agama Kristen di Aula Mapolres Aceh Singkil pada Kamis (15/10) siang. (de/dik)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved