Bentrok di Aceh Singkil
Pemkab Singkil jangan Ragu Bongkar Rumah Ibadah tak Berizin
“Bupati punya otoritas cukup dengan menurunkan satpol PP. Tidak perlu ada keraguan tertibkan bangunan tidak ada izin termasuk rumah ibadah tidak memil
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Amirullah
Laporan: Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL – Bupati Aceh Singkil, diminta jangan ragu menertibkan rumah ibadah yang tidak mememiliki izin. Sebab bupati memiliki otoritas kewenangan sesuai aturan yang berlaku, setiap bangunan maupun rumah ibadah tak ada izin harus ditertibkan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Abdullah Saleh, Minggu (18/10/2015) saat melakukan pertemuan dengan Bupati Aceh Singkil, di ruang rapat Setdakab di Pulau Sarok, Singkil.
“Bupati punya otoritas cukup dengan menurunkan satpol PP. Tidak perlu ada keraguan tertibkan bangunan tidak ada izin termasuk rumah ibadah tidak memiliki izin,” kata Abdullah Saleh.
Menurutnya pembongkaran rumah ibadah yang tidak memiliki izin sesuai kesepaka dalam negosiasi dibongkar sendir. Namun jika tidak mau harus ada ketegasan dari Pemkab setempat, membongkarnya.
“Kalau tidak mau membongkar sendiri, pemerintah harus tegas membongkarnya,” tegasnya.
Dia juga menyebutkan, agar daerah tidak mudah diobok-obok pihak luar. Maka, pembangunan daerah perbatasan dan terisolir harus dipercepat dengan melibatkan semua unsur. Jangan hanya membebankan pada satu intansi saja.
Sebelumnya Bupati Aceh Singkil, Safriadi, meminta dukungan DPRA terkait penyelesaian rumah ibdah tak memiliki izin. Dia juga meminta Pemerintah Aceh membantu pembangunan masjid di kabupaten itu. Sebab masih banyak rumah ibadah umat muslim yang tidak layak.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRK Aceh Singkil, Yulihardin, menurutnya sangat miris disaat Aceh bergelimang anggaran. Namun masih banyak warganya meminta sedekah pembangunan masjid di pinggir jalan.
“Coba bapak-bapak (Komisi I DPRA) masuk ke pedalaman masih banyak yang menenteng ember minta bantuan pembangunan masjid. Sementara rumah ibadah umat lain megah ini jadi kecemburuan,” kata Yulihardin.
Terpisah Bardan Sahidi, menyatakan kunjungan kerja Komisi I DPRA, ke Aceh Singkil, untuk memastikan kondisi kemanan, pascabentrok dua kelompok berbeda. Menurutnya situasi dalam kadaan kondusif dan pemerintahan pun berjalan baik.