Sayur Terancam Membusuk
AKIBAT tidak ada kapal yang berlayar di jalur Banda Aceh-Sabang, sejumlah truk pengangkut sayur
AKIBAT tidak ada kapal yang berlayar di jalur Banda Aceh-Sabang, sejumlah truk pengangkut sayur tertahan di Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh, sejak Kamis (25/2). Jika cuaca terus memburuk, dikhawatirkan sayur-sayuran itu akan membusuk.
Amatan Serambi, Jumat (26/2) siang, belasan truk Fuso dan L-300 pikap berjejer di kompleks pelabuhan. Para sopir menunggu kepastian untuk dapat menyeberang ke Sabang, sebab beberapa angkutan itu berisi sayur dan buah-buahan, untuk kebutuhan warga Sabang.
Sedangkan kawasan terminal pelabuhan tampak sepi, sebab petugas sudah menempel pengumuman yang menyatakan tidak ada aktivitas pelayaran di Pelabuhan Ulee Lheue, karena cuaca buruk. Beberapa calon penumpang yang merupakan wisatawan langsung meninggalkan pelabuhan. Mereka mencari penginapan di Kota Banda Aceh sambil menunggu kepastian mengenai pelayaran kembali.
Adi, seorang kernet truk mengatakan, mereka sudah berada di pelabuhan sejak Kamis sore, kemudian Jumat kembali masuk beberapa angkutan yang membawa logistik. Namun karena tidak ada pelayaran mereka terpaksa menunggu di pelabuhan hingga kapal berangkat.
“Jika dalam waktu tiga hari kami belum bisa berangkat maka sayur seperti kol, bayam, sawi, dan tomat pasti akan membusuk. Masalah lainnya biaya yang dikeluarkan oleh awak angkutan lebih besar, karena bertambah uang makan,” ujar Adi.
Selain truk sayur, sejumlah truk pengangkut sembako, bahan bangunan, dan furniture juga tertahan di pelabuhan. Berdasarkan informasi dari Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue, Misdaryanto, tinggi gelombang laut di perairan Sabang pada Jumat (26/2) mencapai 3-4 meter.
“Hingga saat ini belum bisa diprediksi kapan cuaca kembali normal dan kapal bisa berlayar kembali. Walaupun begitu dari Banda Aceh tidak ada tumpukan penumpang sebab kunjungan wisatawan lagi berkurang, hanya ada beberapa truk pemasok logistik rutin saja,” ujar Adi.
Kepala BMKG Sabang, Siswanto yang ditanyai Serambi, malam tadi mengatakan, kondisi cuaca pada umumnya cerah berawan. Angin kencang diprediksi masih bertahan hingga Minggu (28/2).
Menurut Siswanto, kecepatan angin mencapai 60 km/jam. Kondisi itu memicu ketinggian gelombang laut antara 2-3 meter. Nelayan diimbau meningkatkan kewaspadaan. “Hidari juga berteduh di bawah pohon,” imbau Siswanto.(az)