Sudah Lahirkan Ribuan Ulama
PONDOK Pesantren Darussalam, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan ini didirikan tahun 1942
PONDOK Pesantren Darussalam, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan ini didirikan tahun 1942. Dari sejumlah referensi yang dihimpun Serambi dari Google, lembaga pendidikan nonformal di pantai selatan Aceh itu didirikan oleh Abuya Syaikh H Muda Waly Al-Khalidy.
Nama Syeikh Muda Waly pada waktu kecil adalah Muhammad Waly. Pada saat berada di Sumatera Barat, ia dipanggil dengan gelar Angku Mudo atau Angku Mudo Waly atau Angku Aceh.
Setelah kembali ke Aceh, masyarakat memanggilnya dengan julukan Teungku Muda Waly. Ia sendiri sering menulis namanya dengan Muhammada Waly atau lengkapnya Syekh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy.
Ayah almarhum Abuya Syekh Muda Waly berasal dari Batu Sangkar, Sumatera Barat. Beliau datang ke Aceh Selatan selaku dai. Pamannya yang akrab dipanggil masyarakat Labuhan Haji dengan Tuanku Pelumat bernama asli Syekh Abdul Karim, sudah lebih dulu menetap di Labuhan Haji.
Ponpes ini awalnya mengajarkan kitab kuning kepada para santri di bangunan sederhana. Seiring waktu dan ditopang oleh semangat pendiri dan anak-anak beliau yang secara bergiliran mempimpin ponpes tersebut, hingga saat ini pondok pesantren tertua di pantai barat-selatan Aceh ini terus berkembang.
Sejak awal berdiri, telah banyak melakukan pengkajian karya-karya ulama klasik yang bersumber dari kitab kuning.
Keberadaan lembaga pendidikan nonformal ini sudah sangat dikenal, baik di dalam maupun luar negeri. Dayah kebanggaan masyarakat Aceh ini sudah mencetak ribuan ulama yang sebagian di antaranya sudah mendirikan pondok pesantren dan membina banyak santri pula.
Bahkan ada sebagian alumninya yang terpilih menjadi wali kota, bupati, dan pejabat penting lainnya di Aceh dan luar Aceh.
Abuya Syekh Muda Waliy merupakan putra bungsu dari pasangan Syeikh Haji Muhammad Salim bin Malin Palito-Janadar bin Nyak Ujud. Ia lahir tahun 1917 di Desa Blang Poroh dan meninggal tahun 1961 dalam usia 44 tahun. Namun, lembaga pendidikan yang pengelolaannya dilanjutkan secara bergiliran oleh anak-anak almarhum, masih tetap eksis hingga kini mendidik anak bangsa untuk menjadi generasi qurani.
“Para santri dan santriwati di ponpes ini dididik untuk berakhlakul karimah dan menguasai ilmu secara luas agar di kemudian hari menjadi insan yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa, dan negara,” begitu dikatakan Pimpinan Ponpes Darussalam, Abi Hidayat M Waly.
Keberhasilan Syekh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy membina rohani umat terlihat jelas dan melegenda, mengingat sekarang ini hampir semua pesantren tradisional di Aceh mempunyai silsilah keilmuan dengan almarhum.
Adapun murid-murid Almarhum Syekh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy yang ternama, antara lain: 1) Almarhum Tgk H Abdullah Hanafiah Tanoh Mirah, Pimpinan Dayah Darul Ulum, Tanoh Mirah, Bireuen, 2) Almarhum Tgk Abdul Aziz bin Shaleh, Pimpinan Pesantren MUDI Mesra (Ma‘hadal Ulum Diniyah Islamiyah) Samalanga, Bireuen, 3) Almarhum Tgk Muhammad Amin Arbiy Tanjongan, Samalanga, Bireuen, 4) Tgk H Muhammad Amin Blang Bladeh (Abu Tumin) Pimpinan Pesantren Al Madinatut Diniyah Babussalam, Blang Bladeh, Bireuen, 5) Teungku H Daud Zamzamy, Aceh Besar.
Selain itu, 6) Almarhum Tgk Syekh Syihabuddin Syah (Abu Keumala) Pimpinan Pesantren Safinatussalamah, Medan, 7) Teungku Adnan Mahmud, pendiri pesantren Ashabul Yamin Bakongan, Aceh Selatan, 8) Almarhum Tgk Syekh Marhaban Krueng Kalee (putra Syekh Hasan Krueng Kale), mantan menteri muda pada era Soekarno, 9) Almarhum Tgk Muhammad Isa Peudada, 10) Almarhum Tgk Ja‘far Shiddiq Kutacane, 11) Almarhum Tgk Abu Bakar Sabil, Meulaboh, Aceh Barat,
12) Almarhum Tgk Usman Fauzi, Cot Iri, Aceh Besar, 13) Syekh Prof Muhibbuddin Waly (putra beliau sendiri yang paling tua), 14) Almarhum Syekh Jailani, 15) Almarhum Syekh Labai Sati, Padang Panjang, 16) Almarhum Tgk Qamaruddin, Teunom, Aceh Barat, 17) Tgk Syekh Jamaluddin Teupin Punti, Lhoksukon, Aceh Utara, 18) Tgk Syekh Ahmad Blang Nibong, Aceh Utara 19) Tgk Syekh Abbas Parembeu, Aceh Barat, 20) Tgk Syekh Muhahammad Daud, Gayo, 21) Tgk Syekh Ahmad, Lam Lawi, Pidie, 22) Tgk Muhammad Daud Zamzami, Aceh Basar, 23) Tuanku Idrus, Batu Basurek, Bangkinang, 24) Almarhum Tgk Syekh Amin Umar, Pantonlabu, 25) Syekh Nawawi Harahap, Tapanuli, 26) Almarhum Tgk Syekh Usman Basyah, Langsa, 27) Tgk Syekh Karimuddin, Alue Bilie, Aceh Utara, 28) Tgk Syekh Basyah Kamal Lhoung, Aceh Barat, dan banyak lagi yang lain. (tz)
para pimpinan ponpes darussalam
* Abuya Syech H Muda Waly Al-Khalidy (Pendiri) 1942-1961; 1961 -1963
* Abuya Muhibbuddin Waly, 1963-1968
* Imam Syamsudin, 1968-1971
* Abuya Djamaluddin Waly, 1972-1981
* Abuya Amran Waly, 1982-1988
* Abuya Nasir Waly, 1989-1995
* Abuya Mawardi Waly, 1996-1999
* Abuya Prof Dr Muhibbuddin Waly, 2000-2009
* Abuya Ruslan Waly, 2010-2012
* Abuya Prof Dr Muhibbuddin Waly, 2012-2015
* Abuya Djamaluddin Waly (sekarang)