Asyiknya Pelesiran Keliling Kota Banda Aceh Pakai Becak Berargo
Dia menjelaskan, dari hasil penelitian Natural Aceh ditemukan bahwa jumlah becak yang banyak tidak sebanding dengan jumlah peminatnya.
Penulis: Nurul Hayati | Editor: Yusmadi
Laporan Eddy Fitriadi dan Nurul Hayati | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Taksi argo mungkin sudah biasa. Tapi pernah kah anda membayangkan kendaran roda tiga dilengkapi argometer?
Di Banda Aceh, kendaraan yang masuk dalam daftar terakhir sarana transportasi pilihan itu mulai mengaspal sejak Jumat (22/7/2016).
Adalah lembaga riset Natural Aceh yang mempelopori keberadaan becak motor bergargo.
Becak yang jumlahnya baru dua unit itu diluncurkan di halaman STKIP Bina Bangsa Getsempena (BBG) kota itu.
Ketua Tim Pelaksana dari Natural Aceh, Ully Muzakir ST MT saat me-launching becak argo kemarin menyampaikan, becak tersebut diharapkan menjadi model angkutan becak di Banda Aceh.
Menurutnya, dari riset yang dilakukan pihaknya selama ini, ditemukan sejumlah masalah yang menyebabkan transportasi roda tiga itu sulit berkembang.
"Pengemudi becak selama ini kesulitan dalam mencari nafkah. Apalagi dengan bertambahnya angkutan, becak konvensional sering sekali menjadi pilihan terakhir masyarakat," ujar Ully Muzakkir, didampingi kepala LPPM STKIP BBG Isthifa Kemal MPd.
Dia menjelaskan, dari hasil penelitian Natural Aceh ditemukan bahwa jumlah becak yang banyak tidak sebanding dengan jumlah peminatnya.
Kondisi becak yang kurang terawat juga terkadang membuat pelanggan enggan naik becak.
Di sampingn masalah lainnya yaitu setiap becak harus 'ngetem' di pangkalan, sehingga membatasi penghasilan abang becak.
Selain itu kata dia, tidak ada keseragaman harga untuk tarif jasa becak juga menjadi permasalahan tersendiri.
Pihaknya menegaskan siap membina abang becak lainnya jika berminat.
Tarif argo pada becak yang diluncurkan ini sudah sesuai dengan kesepakatan beberapa waktu lalu, yaitu Rp 5.000 pada kilometer pertama dan selanjutnya Rp 3.500 per kilometer.