Menyatukan Dua Pulau, Jembatan Ini Menjadi Spot Favorit Wisatawan Berfoto

Warga setempat mengidentikkan jembatan dengan panjang sekitar 150 meter itu dengan jembatan Sydney Harbour, Australia.

Penulis: Nurul Hayati | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Jembatan Teluk Nibong, Pulau Banyak, Singkil. 
Laporan Dede Rosadi dan Nurul Hayati

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Belum lengkap ke Aceh Singkil jika tidak singgah ke Jembatan Balibung.

Jembatan penghubung Pulau Balai dengan Teluk Nibung (Balibung) itu kini menjadi ikon objek wisata Kecamatan Pulau Banyak.

Jembatan gantung tersebut dibangun melengkung menggunakan rangka baja serta kabel sling.

Warga setempat mengidentikkan jembatan dengan panjang sekitar 150 meter itu dengan jembatan Sydney Harbour, Australia.

"Jembatannya sangat indah mirip jembatan Sydney, Australia" kata Kepala Desa Teluk Nibung, Miswadi beberapa waktu lalu.

Bupati Aceh Singkil, Safriadi dalam beberapa kesempatan menyampaikan jembatan Balibung merupakan ikon wisata Pulau Banyak. Gubernur Aceh Zaini Abdullah diharapkan segera dapat meresmikannya.

"Belum ke Pulau Banyak, jika belum berfoto di jembatan gantung Pulau Balai-Teluk Nibung. Jembatanyang membentang di atas laut ini menjadi ikon Pulau Banyak," kata Safriadi beberapa waktu lalu saat menutup kuliah kerja lapangan mahasiswa Poltekes Kemenkes Banda Aceh di Lapangan Meriam Sipoli, Gunung Meriah.

Sayangnya, jembatan yang menyatukan dua pulau berdampingan dengan Samudra Hindia itu tak kunjung tuntas dikerjakan.

Sejak pembangunannya dimulai era Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf tahun 2011 lalu, jembatan ini belum dapat difungsikan.

Malah cenderung dibiarkan terbengkalai lima tahun lamanya.

Pada tahun 2015 pembangunanya dilanjutkan dengan memasang kabel sling baja dan lantai jembatan.

Akan tetapi tidak serta merta jembatan bisa digunakan warga melintas.

Penyebabnya aboutmen jembatan belum ditimbun, kemudian jalan penghubung dari jembatan ke Desa Teluk Nibung sekitar lima kilometer juga belum dibangun.

Bahkan tiga dari lima kilometer badan jalan terendam air laut bila sedang musim pasang dengan kedalaman mencapai 1,3 meter.

"Jembatan belum bisa difungsikan sesuai peruntukan. Saat ini hanya menjadi tempat foto selfie turis yang datang," kata Taufik anggota DPRK Aceh Singkil, asal Kepulauan Banyak daalm kesempatan berbeda.

Setelah selesai dipasang kabel sling dan lantai, jembatan menjadi lokasi selfie wisatawan yang berkunjung ke Pulau Banyak.

Para pengunjung nekat menaiki jembatan demi mendapat angle foto yang indah, untuk diungguh ke media sosial.

Dalam akun media sosial, wisatawan ramai-ramai memberi nama jembatan tersebut.

Ada yang menamainya dengan Jembatan Balibung, Balai Bung, Balai-Teluk Nibung hingga Jembatan Ujung Amerika.

Pemilihan nama Ujung Amerika, ditabalkan karena dahulu kala di Pulau Balai, dekat dengan jembatan itu ada warga Amerika Serikat, melakukan uji coba pengeboran minyak bumi.

"Kalau mau terkenal namai Jembatan Ujung Amerika. Orang akan penasaran mengapa dinamai Ujung Amerika," kata Nazri, warga Aceh Singkil, yang banyak mengetahui sejarah Pulau Banyak.

Keberadaan jembatan selain sebagai objek wisata, juga sangat dibutuhkan warga setempat untuk meningkatkan prekonomian.

Sebab, Teluk Nibung yang dihuni 1.169 jiwa merupakan salah satu pulau cukup luas dalam 99 gugusan pulau di Kepulauan Banyak. (*)
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved