Breaking News

Rumah Pohon Dijilat Api, Tahura Tetap Terbuka untuk Pengunjung  

Betapa tidak suhu Aceh yang terbilang panas membuat keberadaan Tahura menjadi magnet bagi pengguna jalan untuk singgah dan betah berlama-lama.

Penulis: Nurul Hayati | Editor: Yusmadi
IST
Tahura Seulawah. 

Laporan Nurul Hayati | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Membentang di sisi jalan nasional Banda Aceh – Medan, Taman Hutan Raya (Tahura) Meurah Intan Sare ibarat oase bagi siapa saja.

Betapa tidak suhu Aceh yang terbilang panas membuat keberadaan Tahura menjadi magnet bagi pengguna jalan untuk singgah dan betah berlama-lama. 

Hawa sejuk yang membekap kawasan hutan lindung yang dijejali pohon pinus menyusup rongga pernapasan.

Sementara angin yang dihembuskan membelai lembut siapa saja yang datang.

Dengan panorama yang hijau menyegarkan mata yang memandang.

Namun pemandangan itu berganti dengan tanah tandus dan aroma asap.

Peristiwa kebakaran hutan di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar kembali terulang.

Sekitar 4 hektare lahan diberangus pada Selasa, (11/10/2016).

Angin kencang membuat percikan api sampai ke rumah pohon.

Objek wisata yang menjadi ikon tahura.

“Rumah pohon kedua letaknya dekat  hutan dan kebetulan saat itu memang sedang angin kencang, makanya bara api sampai ke atap rumah pohon yang terbuat dari ijuk dan ditutupi ranting pinus, kalo rumah pohon yang pertama dekat jalan raya dan gak apa-apa makanya tempat wisata ini tetap kita buka,” terang Kepala Tahura, M Daud SHut Msi yang dikonfirmasi Tribun Travel.

Petugas Tahura yang melihat api menjilat atap rumah pohon kedua lantas mematikan kobaran api dengan 5 tabung racun api.

Sehingga bangunannya masih bisa diselamatkan.

Namun untuk sementara waktu, khusus rumah pohon kedua akan diperbaiki dan ditutup bagi pengunjung.

Daud menyebutkan, ada 3 titik kebakaran yang terjadi dalam waktu terpisah dan belum ditemukan pemicunya.

Sekilas Tahura

Rumah pohon merupakan spot yang tepat untuk melepas pandang menatap hutan pinus yang memeluk kaki Gunung Seulawah.

Rumah pohon terbuat dari kayu kokoh yang ditopang oleh dua pohon pinus sebagai penyangga.

Anak tangga yang tersusun agak landai akan mengantarkan kaki anda ke rumah pohon.

Menatap kekayaan flora dan fauna yang dimiliki hutan dengan luas 6.300 Ha itu.

Selain rumah pohon, ada juga tempat bermain anak-anak yang juga dilengkapi dengan keberadaan kolam renang.

Jika anda punya nyali lebih, cobalah flying flog yang menghubungkan rumah pohon dengan kolam renang.

Untuk memakai jasa ini harus membayar Rp 10 ribu dan wajib didampingi petugas.

Selain sebagai wisata alam, tempat ini juga kerab dijadikan lokasi outbond.

Ya, seperti namanya Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan merupakan wisata hutan dengan vegetasi yang didominasi oleh hutan pinus.

Nama Pocut Meurah Intan sendiri diambil dari tokoh perempuan keturunan kesultanan Aceh.

Ayahnya seorang kepala negeri dan ia sendiri juga merupakan ibu tiri dari permaisuri Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah (Sultan terakhir Kesultanan Aceh).

Tak berlebihan kalau lantas namanya ditabalkan menjadi nama tempat yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Aceh.

Sumber dana berasal dari anggaran pemerintah daerah

Mulanya wisata Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan dikenal sebagai kawasan Seulawah Agam sejak tahun 1930.

Lalu mulai tahun 1990, Pemerintah Daerah Istimewa Aceh melalui SK Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh No. 522.51/442/1990 tanggal 4 September 1990 membentuk Tim Hutan Raya Seulawah.

Baru belakangan kawasan hutan ini disematkan nama Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan atau Tahura Pocut Meurah Intan.

Lokasi

Saree adalah kawasan perbukitan di lintasan jalan negara Banda Aceh – Medan.

Jaraknya sekitar 80 kilometer dari Kota Banda Aceh.

Menggunakan kendaraan pribadi, lokasi ini dapat dicapai dengan waktu tempuh 1 sampai 1,5 jam perjalanan.

Posisinya persis diapit Kota Saree dan Scout Camp Seulawah yang berada di bawah wilayah administratif Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.

Tak hanya sebagai tempat rehat bagi pengguna jalan yang melintasi pesisir utara timur Aceh.

Taman hutan raya itu juga menjadi pilihan pas bagi mereka yang ingin lari sejenak dari rutinitas dan hiruk piku kota.

Letaknya yang strategis membuatnya mudah dijangkau.

Pun atmosfer yang ditawarkan membuat tempat ini cocok untuk menenangkan pikiran dan menenteramkan jiwa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved