KUPI BEUNGOH

Daud Beureueh Legacy

Jadi sangat tepat memang, untuk mengatakan bahwa hampir-hampir saja, kita tidak dapat meninggalkan Daud Beureueh ketika membicarakan Aceh dewasa ini.

Editor: Yusmadi
Muhammad Alkaf 

NARASI Aceh kini dimenangkan oleh Daud Beureueh, atau lebih tepatnya generasi Daud Beureueh , yang tumbuh dengan menyusun batu-bata kesadaran mengenai identitas diri yang dikoyak oleh Perang Kolonial yang berkepanjangan.

Generasi itu membangun sebuah kesadaran melalui agama. Sebuah kesadaran yang membentuk garis panjang yang membentang, ikut mewarnai rentang sejarah.

Jadi sangat tepat memang, untuk mengatakan bahwa hampir-hampir saja, kita tidak dapat meninggalkan Daud Beureueh  ketika membicarakan Aceh dewasa ini.

Dapat dikatakan pula, hal-hal yang sedang kita bincangkan hari ini, mulai dari narasi besar politik, bangunan kebudayaan, arus gerak sejarah, pola keberagamaan, karakter pendidikan dan gagasan kemandirian ekonomi.

Daud Beureueh  tumbuh besar dengan melihat langsung penderitaan orang Aceh ketika semakin terdesak oleh Perang Kolonial.

Perang yang meluluh lantakkan setiap sendi, setiap sudut, dan setiap  kebanggan orang Aceh sebagai sebuah negeri yang berdaulat.

Perasaan dihinakan dan penderitaan yang mendalam kemudian diterjemahkan sedemikian rupa. Bahkan melalui tindakan yang nekad sekalipun.

Marwah kemudian bagi orang Aceh menjadi sangat penting, sebab dia-nya menjadi penimbang atas segala laku bagi orang Aceh itu sendiri. hal itu yang disadari dengan keinsyafan yang mendalam.

Meminjam gagasan kemajuan yang diterima dari Barat dan Dunia Islam saat itu, maka Aceh kembali menyusun barisannya kembali.

Duka yang mendalam  akibat perang Kolonial yang kejam kemudian berganti dengan tatapan optimis. Suasana kebatinan seperti ini memang acapkali gagal dipahami apabila kita tidak membaca dengan mendalam publikasi yang diterbitkan pada zaman itu.

Disinilah peran Daud Beureueh  dan generasinya. Kemampuan mereka menjaga imajinasi diri melampaui sekat dan batas teritorial, membuat Aceh kembali berdenyut.

Apa yang dilakukan oleh Daud Beureueh  adalah luar biasa, ketika warisannya pada lapangan politik Aceh adalah mentransformasikan peran ulama, dari panglima perang kemudian dijadikan sebagai pemimpin politik sekaligus.

Sebuah pekerjaan itu tidak pernah terbayangkan sejak Aceh masih berdaulat penuh secara politik.

Lalu apa yang dilakukan oleh Daud Beureueh  untuk membangun hal tersebut? Secara politik hal tersebut bermula dari peranan PUSA yang dipimpinnya terus memproduksi pengetahuan tentang apa seharusnya membangun Aceh paska perang.

Maka yang pertama didorong adalah pembentukan madrasah-madrasah di seluruh Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved