Breaking News

Taat pada Allah untuk Kejayaan Umat Islam

TAAT pada perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya, merupakan merupakan kunci

Editor: bakri

TAAT pada perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan-Nya, merupakan merupakan kunci untuk meraih kejayaan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan taat kepada Sang Khalik, maka umat Islam akan mendapat berbagai keberkahan dan kemuliaan, pertolongan, serta berbagai kemudahan dari Yang Maha Kuasa.

Demikian antara lain disampaikan Ustaz Drs H Ismuhadi bin Abdullah MA (Penceramah tetap di Pusat Dakwah Islamiyah Kementerian Hal Ehwal Ugama Negara Brunei Darussalam), saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Rabu (30/11) malam.

“Rakyat Brunei Darussalam sudah membuktikan, bahwa hanya dengan taat pada perintah Allah dan meninggalkan semua larangan-Nya secara sungguh-sungguh, umat Islam bisa berjaya, hidup makmur, penuh keberkahan dan sejahtera. Allah pasti akan menolong hamba-hamba-Nya yang bertaqwa dan taat,” ujar Ustaz Ismuhadi.

Menurutnya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang hebat dan pintar jika dia tidak taat kepada Allah. Apalagi sampai ingkar pada Sang Pencipta dengan kekafirannya. “Kalau ada orang-orang yang mengaku dirinya hebat, jika dia tidak taat kepada Allah, maka kehebatannya hanya sebatas di dunia saja. Di akhirat dia akan mendapat balasan dan azab dari Allah,” kata penceramah tetap dan pengajar ilmu agama di Istana Nurul Iman, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam ini.

Diungkapkannya, banyak ayat-ayat Alquran yang menerangkan bahwa hanya dengan taat kepada Allah, akan mendatangkan pertolongan dan mendapat kejayaan dalam hidup. Di antaranya, Surat Al-A’raf ayat 92 yang artinya, “Jikalau sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”.

Kemudian, dalam Surat At-Thalaq ayat 2-3, yang artinya, “Barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka”.

“Pada setiap mengerjakan shalat lima waktu dan ditambah shalat-shalat sunnat, kita juga selama membaca ‘Iyya kana’budu waiyya kanasta’in’, (hanya kepada Engkau (Allah) kami menyembah dan kepada Engkau kami meminta pertolongan. Artinya, kita harus menyembah Allah dulu, baru pertolongan-Nya datang kemudian,” ungkap Alumni Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry yang sudah 27 tahun menetap di Brunei Darussalam dan menjadi warga negara kaya minyak itu.

Ustaz Ismuhadi yang juga putra Aceh kelahiran Peureulak, Aceh Timur ini mengungkapkan, kondisi Brunei Darussalam saat ini yang rakyatnya hidup sejahtera karena taat perintah Allah, merupakan kondisi Aceh masa lalu. “Kondisi Aceh di masa lalu, seperti yang kita lihat di Brunei hari ini yang makmur dan sejhtera,” ujarnya dalam pengajian dipandu moderator, Tgk. Tarmizi A Hamid.

Faktor kemakmuran Brunei Darussalam bukan hanya karena faktor negaranya kecil dan hasil alam yang melimpah, tapi hal lain yang menunjang kemakmuran Brunai karena pemimpin dan rakyatnya cinta dan taat kepada Allah, menjunjung tinggi perintah Allah SWT.(nal/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved