Gempa Pidie Jaya
Kagama FKM UGM Baksos di Pidie Jaya
"Ini adalah bentuk komitmen kepedulian para alumni SpB FK-UGM yang diperuntukkan bagi korban gempa Pijay
Penulis: Idris Ismail | Editor: Faisal Zamzami
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Kagama) Fakultas Kedokteran bagian Bedah FK UGM/RSUP DR Sardjito Yogyakarta berkerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh (FK- Unimal) Aceh, sejak Kamis (22/12/2016) melakukan bakti sosial (baksos) pelanyanan kesehatan bersama didaerah gempa Pidie Jaya (Pijay)
"Baksos ini difokuskan terutama dipelosok-pelosok daerah yang masih kurang bantuan serta gampong pedalaman,"sebut Dr Munawir SpB selaku perwakilan dari FK Bedah UGM, kepada Serambi, Minggu (25/12/2016).
Dijelaskan, lokasi daerah baksos pelanyanan kesehatn yang dikunjungi mecakupi Gampong Abah Lueng Jiejiem, Kecamatan Bandarbaru, Gampong Tampui, Sagoe, Mee Pudeuk, Kecamatan Trienggadeng, dan Gampong Hagu, Kecamatan Panteraja.
Selain melakukan Baksos pelayanan kesehatan, puluhan relawan Kagama juga turut memberikan bantuan logistik berupa Sembako bagi para korban pengungsi gempa yang masih berada ditenda-tenda pengungsian yang digalang dari para donasi di UGM.
"Ini adalah bentuk komitmen kepedulian para alumni SpB FK-UGM yang diperuntukkan bagi korban gempa Pijay dan diharapkan mereka dapat bangkit dari ujian besar ini,"jelasnya.
Secara terpisah, penanggungjawab tim medis FK Unimal dr Muhammad Sayuti SpB yang juga anggota Kagama kepada Serambinews.com,Minggu (25/12/2016) mengatakan, bahwa tim Baksos dalam hajatan pengabdian bagi korban gemp Pijay kali ini merupakan tim gabungan antara Kagama Bedah dan FK-Unimal.
"Tim gabungan ini terdiri dari tim non medis untuk distribusi logistik dan tim medis untuk pelayanan kesehatan,"ujarnya.
Dari tim medis ini merupakan tim medis gelombang ketiga FK Unimal untuk korban Pidie Jaya, menurunkan 21 personel, yang terdiri dari tiga dokter spesialis bedah, satu spesialis kandungan, satu spesialis anestesia, dan beberapa dokter umum, dokter muda dan mahasiswa pendidikan dokter.
Sebelum ditempatkan kelokasi, tim sudah terlebih dahulu mencari informasi daerah (Gampong-gampong) mana saja yang dianggap masih kurang bantuannya serta jauh dari pusat perkotaan baik Kecamatn maupun kabupaten.
"Berdasarkan informasi dari tim gelombang satu dan dua yang terlebih dahulu sudah bertugas saat fase tanggap darurat,"tukasnya. (*)