Begini Penampakan Perut Setelah Memakan Mie Instant

SERAMBINEWS.COM - Nggak bisa dipungkiri, bila mi instan merupakan makanan sejuta umat yang paling dicari ketika kocek lagi cekak.

Bahkan, sebagian orang juga merasa ketagihan dengan hidangan super cepat nan yummy ini.

Rasanya yang lezat, mengenyangkan, harganya murah, dan nggak ribet untuk membuatnya jadi alasan beberapa orang gemar makan makanan yang satu ini.

Walau pun berbagai isu kesehatan mulai beredar dengan dampak buruk mengonsumsi mi instan, namun nampaknya tidak mengurangi eksistensi produk ini di pasaran.

Tapi tahukah kalau dampak kesehatan makan mie instan perlu kamu perhatikan mulai dari sekarang lho.

Sebuah video memperlihatkan, bagaimana kondisi di dalam perut kita ketika memproses mi dalam saluran pencernaan.

Dilansir TribunTravel.com dari laman viral4real, peneliti melakukan percobaan jika pencernaan yang lambat akan mempengaruhi penyerapan nutrisi.

Dalam video dapat dilihat bahwa mie instan membutuhkan proses pencernaan lebih lama dibandingkan dengan mi buatan sendiri.

Sebuah pil pintar yaitu kamera dengan ukuran sangat kecil ditelan agar peneliti bisa mengamati proses secara langsung, jelas dan konkrit.

Sungguh sangat mengejutkan, proses pencernaan membutuhkan waktu lebih dari 32 jam guys.

Selain itu, tentu saja hal ini akan menimbulkan banyak masalah kesehatan seperti menghambatan penyerapan nutisi hingga gangguan pencernaan.

Pencernaan yang baik memerlukan bantuan nutrisi dan mineral yang banyak.

Nah, maka dari itu tidak sedikit yang gemar makan mi instan akan mengalami sembelit atau susah buang air besar.

Lebih parahnya, bisa juga menyebabkan lambung bocor lho guys.

So, bisa bayangkan bagaimana jadinya jika mi instan dikosumsi secara rutin?

Tentu saja bisa memicu beragam penyakit, dan salah satunya penyakit mematikan kanker.

Biar kamu makin jelas dengan proses pencernaan diatas, langsung lihat aja video di bawah ini.

Hingga tulisan ini diterbitkan, video ini sudah ditonton lebih dari 10 juta kali guys, langsung lihat aja yuk.