Suporter Persiraja Bertambah

Jelang pertandingan perdana Liga 2 musim 2017/2018, Minggu (23/4) malam, di Stadion H Dimurthala Lampineung

Editor: hasyim
PULUHAN anggota suporter Laskar Rencong Mania berfoto bersama setelah launching di sebuah warkop kawasan Simpang Surabaya, Kamis (20/4) sore. FOTO-IST 

BANDA ACEH - Jelang pertandingan perdana Liga 2 musim 2017/2018, Minggu (23/4) malam, di Stadion H Dimurthala Lampineung, komunitas suporter untuk Persiraja bertambah. Komunitas baru itu diberi nama Laskar Rencong Mania.

“Alhamdulillah, Kamis (20/4) sore, kami sudah menggelar launching di sebuah warkop kawasan Simpang Surabaya. Meski acara sederhana, puluhan anggota kami ikut menghadirinya,” ungkap Panglima Laskar Rencong Mania, Khalid Al Makmun kepada Serambi kemarin.

Menurutnya, kehadiran Laskar Rencong Mania tersebut hendaknya bisa menambah motivasi, dan dukungan kepada pemain Lantak Laju--julukan Persiraja--dalam mengarungi kompetisi Liga 2 musim ini. Boleh jadi, dukungan itu tak hanya sebatas ketika Vivi Asrizal dkk tampil di kandang. Namun, sebaliknya, mereka dapat mendampingi saat melakoni partai tandang.

Seperti diketahui, selama ini, Lantak Laju selalu didukung serta akrab dengan SKULL. Bahkan, suporter yang diketuai T Iqbal Djohan tersebut telah mendampingi skuad Persiraja selama 10 tahun. SKULL pertama kali hadir ketika bonden Kutaraja berlaga di divisi utama musim 2007.

Terbentuknya Laskar Rencong Mania, membuat Persiraja kini memiliki dua kelompok suporter. Kondisi ini tentu saja sama halnya dengan PSMS Medan. Di mana, Ayam Kinantan--julukan PSMS--mempunyai tiga

kelompok suporter yaitu Kampak FC, SMeCK Hooligan, dan PSMS Fans Club (PFC). Ternyata, ketiga kelompok PSMS tersebut sangat kompak dan solid dalam mendukung Dimas Drajad dkk selama ini.

Khalid secara terbuka mengakui, keberadaan mereka ini untuk saling bergandengan tangan dengan SKULL. Adalah dengan tujuan untuk sama-sama memberikan dukungan kepada perjuangan pemain Persiraja. “Bagi Laskar Rencong Mania, kami ingin bergandeng tangan dengan suporter lain untuk mendukung Persiraja. Apalagi, musim ini, perjuangan tim sangat berat,” tegasnya.

Pada kesempatan, Khalid menghimbau kepada anggota Laskar Rencong Mania supaya dalam setiap pertandingan di Lampineung, agar tidak membawa petasan, kembang api, flare, bomb smoke, laser hingga senjata tajam. Menurutnya, itu tindakan tak terpuji yang akan menganggu pertandingan, dan Agus Suhendar dkk.

Kecuali itu, ia mengungkapkan, bahwa pada musim ini, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menerapkan hukuman berat untuk para pelanggar terutama menyalakan petasan serta kembang api. Hukuman yang diberikan untuk setiap pelanggaran sebanyak Rp 50 juta.

“Kepada anggota Laskar Rencong Mania agar mengikuti imbauan dan seruan dari Wakil Ketua Panpel, AKBP H Nazaruddin SH MM, supaya jangan membawa benda-benda yang dilarang PSSI, dan PT LIB. Kita tidak ingin Persiraja diberi sanksi gara-gara persoalan seperti ini,” pungkas Khalid.

Santunan Anak Yatim
Sementara itu, manajemen, panitia pelaksana, tim pelatih, serta pemain pada Kamis (20/4) malam menggelar doa bersama di Musalla Lampineung. Rangkaian kegiatan tersebut ditutup dengan santunan untuk anak yatim dari sejumlah gampong di Banda Aceh.

Presiden Klub Persiraja, H Nazaruddin mengungkapkan, acara yang digelar tersebut merupakan bagian dari persiapan pihaknya dalam menghadapi Liga 2 musim 2017/2018. “Kita ingin, dengan hadirnya anak yatim juga ikut memberikan doa, dan dukungan kepada pemain selama mengikuti kompetisi,” ungkap Dek Gam--sapan akrab dari H Nazaruddin--.

Turut hadir di doa bersama itu manajer Nazaruddin, Wakil Ketua Panpel AKBP Nazaruddin, sekretaris tim Rahmad Jailani, mantan pemain Persiraja serta sejumlah undangan. Kecuali itu, puluhan anak yatim itu juga dijamu makan malam.(ran)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved