Melihat 'Ritual Seks' di Gunung Kemukus yang Menjadi Sorotan Dunia

Ironisnya, pemerintah setempat saat itu menarik pungutan kepada mereka yang memasuki kawasan tersebut.

Editor: Yusmadi
Dailymail.co.uk
Pasangan yang hendak melakukan ritual seks di puncak Gunung Kemukus. 

Kalau keduanya, laki dan perempuan, juga ternyata punya niat yang sama, ngalap berkah Pangeran Samudra, bisa saja malamnya mereka tidur bersama.

Namun, mencari "jodoh" di Kemukus tak semudah yang disangka.

Selain dibutuhkan keberanian mengawali perkenalan, peziarah juga harus jeli dalam memilih pasangan untuk melakukan ritual seks di Gunung Kemukus.

Maklum, selain kaum peziarah sejati, Kemukus juga dipenuhi laki-laki iseng dan para WTS.
Pelacur yang banyak berkeliaran di seputar makam selalu berusaha mengecoh peziarah.

Dengan gaya lugu mereka selalu mengaku pada siapa saja bahwa mereka juga peziarah dari jauh dan baru pertama kali datang ke Kemukus.

Peziarah baru yang belum kenal medan Kemukus banyak yang tertipu.

Maksud hati mencari teman ngalap berkah, tahunya malah jatuh ke pelukan kupu-kupu malam atau laki-laki hidung belang yang cuma mau ngalap birahi.

"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang.

Baca: Di Thailand, Banyak PNS Terima Gratifikasi Seks

Umumnya, peziarah menghindari hubungan dengan wanita sewaan.

Bukan hanya karena ini berarti harus dikeluarkannya biaya ekstra, tapi juga karena dengan wanita begituan kelanggengan hubungan sulit dipertahankan.

"Bisa saja, malam ini, dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," cerita seorang peziarah.

"Maklum, namanya juga wanita bayaran."

Namun, aturan main para juru kunci makam rupanya kurang jelas mengatur soal teman kencan ini.

Soal hubungan dengan wanita pelat kuning tak pernah disebut bagaimana hukumnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved