Pendidikan Tastafi Merambah ke Sekolah di Pidie Jaya, Begini Dukungan Pemkab
Kini ketiga pengetahuan terpenting bidang agama merambah ke sekolah-sekolah umum.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Jika sebelumnya, ilmu tasawuf, tauhid dan fiqah hanya dipelajari para santri di lembaga pendidikan islam (LPI) khususnya dayah atau pesantren termasuk juga mereka yang tergabung dalam majelis taqlim.
Kini ketiga pengetahuan terpenting bidang agama merambah ke sekolah-sekolah umum.
Kadis Pendidikan (Kadisdik) Pijay, Saiful MPD kepada Serambinews.com mengatakan, pada tahap awal dua jenjang pendidikan di wilayahnya yang telah masuk pembelajaran bidang tersebut, yaitu, SD dan SMP.
Sementara untuk SMA/SMK juga akan menyusul setelah adanya kesepakatan bersama.
Baca: Abu Lamkawe Gantikan Abu Mudi Isi Pengajian Tastafi di Masjid Raya Baiturrahman
Pendidikan agama bidang tastafi, lanjut Saiful, diasuh oleh 342 orang tenaga yang direkrut dari dayah/pesantren.
Pendidikan Tastafi berlangsung mulai awal Juli 2017 di semua SD dan SMP (SD 92 unit dan SMP 25 unit).
SD untuk murid kelas IV, V dan VI, sementara SMP bagi anak didik kelas I, II dan III.
Semua tenaga pendidik yang kini sudah dua bulan bertugas berstatus kontrakan dan didanai APBK - TA 2017.
Karena adanya penambahan pelajaran Tastafi, maka otomatis jam pulang sekolah bertambah dua jam.
Tgk H Muniruudin M Diah, Ketua Tastafi didampingi Tgk Ikhwani MA, Ketua Penyusunan Materi, menjawab Serambinews.com mengatakan, pembekalan ilmu tastafi dinilai sangat penting bagi anak SD dan SMP.
Apalagi, seiring dengan kemajuan teknologi dewasa ini, banyak anak-anak yang seakan sudah melupakan ilmu agama.
Baca: Tu Sop Gantikan Abu Mudi Isi Pengajian Tastafi di Mesjid Raya
Kalau pun ada pelajaran agama di sekolah, tapi sangat terbatas.
Makanya, langkah yang ditempuh Pemkab Pijay menghadirkan Tastafi ke sekolah-sekolah merupakan hal mutlak dan sesuai dengan visi dan misi bupati/wabup setempat.
Semua para pengasuh Tastafi, Selasa (26/9) bersilaturrahmi dengan bupati/wabup serta dinas terkait termasuk pimpinan SKPK setempat.
Ketua MPD Pijay, Drs H Bakhtiar Effendi, dalam sambutannya agar Tastafi tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak SD dan SMP semata, tapi juga untuk siswa SMA dan SMK.
Baca: DSI Pijay Programkan Pengajian Tastafi
Kerusakan moral atau akhlak belakangan ini, lanjut m,antan Kepala SMAN 1 Meureudu tergolong sudah sangat parah.
Karenanya, bupati/wabup harus bertanggung jawab.
Bupati dan Wabup yang tampil bergilir menyambut baik usulan Ketua MPD dan akan diupayakan.
“Yang penting program atau terobosan yang sedang dijalankan itu harus mendapat dukungan atau bantuan semua pihak. Dan Insya Allah kedepan untuk SMA dan SMK juga diterapkan hal serupa,” tandas Bupati Pijay, H Aiyub Abbas.(*)