Aceh Barat
Guru dan Pengelola Perpustakaan di Aceh Barat Dilatih Menulis Berbasis Budaya Lokal
“Kami ingin kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi ruang kreatif bagi peserta untuk mulai atau melanjutkan kontribusi..
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Barat melakukan penguatan SDM melalui upaya pelestarian budaya lokal kini yang kini memasuki babak baru melalui bimbingan teknis (Bimtek) terhadap guru, pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pegiat literasi, Selasa (19/8/2025) di Aula Disnakertrans di Meulaboh, terkait penulisan berbasis konten budaya lokal tahap 2 Tahun 2025.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong lahirnya penulis-penulis lokal yang produktif dan peduli pada nilai-nilai budaya daerah, meningkatkan kemampuan peserta dalam menulis dengan pendekatan budaya lokal. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga dirancang untuk menumbuhkan semangat pelestarian budaya melalui karya tulis.
“Kami ingin kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga menjadi ruang kreatif bagi peserta untuk mulai atau melanjutkan kontribusi mereka dalam dunia kepenulisan, khususnya yang mengangkat budaya lokal,” ujar Cut Nila Vaulina, SE, Kepala Bidang Perpustakaan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Barat, kepada Serambinews.com, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, literasi berbasis kearifan lokal menjadi salah satu strategi penting untuk memperkuat identitas budaya dan membangun karakter bangsa. Menurutnya, menulis dengan muatan lokal bukan hanya soal gaya, tapi bagian dari tanggung jawab merawat warisan budaya.
Baca juga: BPBD Aceh Barat Kerahkan Armada Padamkan Karhutla di Alue On
Untuk mendukung tujuan itu, panitia menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang penulisan dan kebudayaan. Para peserta dibimbing langsung bagaimana menggali potensi budaya di lingkungan masing-masing dan menyajikannya dalam bentuk tulisan yang menarik dan informatif.
Peserta yang hadir terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka terlibat aktif dalam diskusi, berbagi pengalaman, dan mulai menyusun kerangka tulisan yang berangkat dari potensi budaya lokal, mulai dari cerita rakyat, adat istiadat, hingga kuliner tradisional.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Barat dalam mendorong tumbuhnya ekosistem literasi yang berbasis budaya lokal. Harapannya, setelah bimtek ini selesai, para peserta bisa menjadi agen literasi di komunitas masing-masing, sekaligus pelestari budaya melalui media tulisan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.