Heboh Tentang Jenglot, Mahluk Mistis Penghisap Darah, Dokter Lakukan Uji Forensik
boneka mirip jenglot ini terbuat dari kulit hewan dan tulang hewan asli yang sudah dikeringkan.
Ada juga yang mengatakan jenglot dibuat dengan proses mumifikasi dari beberapa spesies, seperti kepala monyet yang disambung dengan ekor kuda sebagai rambutnya.
Jenglot ditemukan di beberapa wilayah di nusantara, seperti di Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Jenglot dipercaya memiliki kekuatan mistis dan memakan darah manusia.
Jenglot diberi makan darah dari golongan darah golongan "O".
Jenglot juga diyakini sebagai mahluk yang dapat mengundang bencana.
DNA mirip manusia?
Secara medis, jenglot didefinisikan sebagai bukan makhluk hidup.
Pada tahun 1997 silam, Jenglot pernah diteliti oleh tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta untuk mengetahui apa jenglot itu sebenarnya.
Jenglot yang diteliti tersebut adalah milik dari seseorang yang bernama Hendra Hartanto.
Melalui foto sinar Rontgen, tidak ditemukan unsur tulang (sebagai penyangga organ mahluk hidup).
Namun hal yang mengejutkan justru diperoleh dari penelitian DNA lapisan kulit jenglot yang mengelupas.
Setelah diperiksa oleh Dokter Djaja Surya Atmaja dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kulit itu memiliki DNA mirip primata sejenis manusia atau kera.
Namun Djaja Surya Atmaja menolak anggapan bahwa jenglot adalah mahluk hidup sejenis manusia.
Karena bisa saja kulit jenglot terkena olesan darah manusia hingga DNA-nya tercampur.
Penyelidikan asal usul jenglot secara medis ini kemudian dihentikan karena pemilik jenglot tidak mengizinkan jenglot dibedah.