Mengaku Dokter, Pria Ini Raup Untung Rp 79 Juta Selama Enam Bulan, Begini Modusnya
Tiga korban itu, kemudian masing-masing menyetor uang Rp 35 juta, Rp 20 juta, dan Rp 24 juta.
SERAMBINEWS.COM - Hati-hati terhadap orang yang menjanjikan bisa mengurus bekerja menjadi pegawai atau karyawan rumah sakit, jika tidak ingin menjadi korban penipuan.
Seorang pria bernama Canra Hermawan (25), warga Mojokerto yang kos di Jalan Manyar Tirtoasri Gang IV Surabaya, ditangkap polisi karena melakukan penipuan dengan modus menjanjikan pekerjaan.
Pria yang sehari-harinya kerja serabutan itu, berhasil menipu tiga orang dengan berpura-pura menjadi seorang dokter di sebuah RS swasta di Surabaya.
(Baca: Awas Penipuan! Ini 8 Bentuk Penipuan Lewat Facebook yang Sering Tidak Kamu Sadari)
Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol I Dewa Gede Juliana menjelaskan, kasus ini terbongkar setelah ada laporan dari masyarakat yang menjadi korban penipuan.
Korban tersebut dijanjikan oleh pelaku bisa bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Tersangka mengaku sebagai dokter di rumah sakit di Surabaya. Kepada korban, dia menjanjikan bisa memasukan kerja sebagai perawat," kata Gede Juliana, Rabu (1/11/2017).
(Baca: Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Dokter Keluarkan 600 Batang Paku dari Dalam Perut Pria Ini)
Kepada korban, pelaku meminta korban menyetor sejumlah uang supaya bisa bekerja sebagai perawat.
Tiga korban itu, kemudian masing-masing menyetor uang Rp 35 juta, Rp 20 juta, dan Rp 24 juta.
"Semua korban warga Lamongan dan merupakan teman pelaku. Pelaku meminta uang sebagai pelicin supaya bisa masuk sebagai perawat," terang Gede Juliana.
Dia menambahkan, Candra sudah menjalankan aksi penipuan dengan berpura-pura sebagai dokter sudah selama enam bulan atau tepatnya sejak Mei 2017.
Dalam aksinya, pelaku memakai seragam dokter yang berdinas di salah satu rumah sakit di Surabaya guna meyakinkan korban.
Pelaku juga pernah mengajak para korban masuk lobby rumah sakit tersebut.
(Baca: Sudah 7 Tahun Rumah Sakit di Aceh Tengah belum Rampung, Bupati Minta Dukungan Gubernur)
Setelah itu, pelaku meminta korban menunggu sambil dia masuk sebentar ke dalam rumah sakit.
"Saya meyakinkan ke teman-teman pekerjaan perawat masih diproses dan sudah aman," kata Candra di Mapolrestabes Surabaya.
Dalam menyetor uang, lanjut Candra, para korban menyerahkan secara bertahap hingga empat kali.
(Baca: Awas! Semua Pelanggar Lalu Lintas Ditilang, Ini Jadwal Operasi Zebra Polresta Banda Aceh)
Uang hasil penipuan sudah dipakai untuk kebutuhan keluarga dan keperluan lainnya.
"Saya punya banyak utang, uangnya saya pakai bayar utang," ucap Candra.
Dia menyebutkan, baju dokter dan peralatan kesehatan lainnya dibeli di salah satu toko kesehatan di Surabaya.
Ia memiliki ide menipu dengan menyamar sebagai dokter, karena desakan ekonomi.
(Baca: Ngaku Bisa Urus Masuk Akpol, Kombes Gadungan Bawa Kabur Uang Rp 757 Juta)
Ia juga pernah kuliah kesehatan di Surabaya.
"Kuliah saya hanya sampai semester empat, setelah itu saya berhenti dan bekerja serabutan," terang Candra.
Dari kasus ini, polisi menyita barang bukti berupa satu jas dokter, satu stetoskop, satu pasang pakaian laboratorium, satu tensi meter manual, satu tensi meter digital, kwitansi, dan surat kontrak kerja.(*)