PNM Latih Pengusaha Keripik Bireuen
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM membentuk klasterisasi usaha keripik Bireuen
BANDA ACEH - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM membentuk klasterisasi usaha keripik Bireuen dengan memberi pelatihan kepada pengusaha pengolahan bahan baku makanan menjadi keripik yang memiliki nilai jual yang tinggi. Pembukaan klasterisasi keripik Bireuen yang beranggotakan 40 nasabah PNM produk Unit Layananan Modal Mikro (ULaMM) itu berlangsung di Balai Desa Bireuen Meunasah Capa, Kamis (16/11).
Direktur Bisnis II PNM, Bambang Siswaji, mengatakan, program itu diharapkan dapat memberi nilai tambah kepada pengusaha keripik binaan pihaknya. “Mereka yang awalnya membuat keripik dalam skala usaha kecil dengan teknik sederhana, kita ajak untuk berinovasi dengan menambahkan beragam varian rasa dan teknik pengemasan yang menarik,” ungkapnya.
Dikatakan, sebagian besar anggota klasteriasai merupakan nasabah ULaMM yang ada di wilayah Bireuen. Selain memberi pelatihan untuk inovasi produk dan pengemasan, tambah bambang, PNM juga memberi pendampingan pembuatan Izin Produksi Pangan Skala Rumah Tangga (P-IRT) dan pelatihan pemasaran baik online maupun offline.
“Sebagian besar nasabah kami belum tahu pentingnya memiliki izin P-IRT untuk usaha mereka. Kita mendorong mereka untuk membuat izin P-IRT agar dapat memasarkan produknya ke toko oleh-oleh di Banda Aceh dan Sabang yang merupakan daerah wisatawan,” jelas Bambang dalam siaran pers yang diterima Serambi, sore kemarin.
Pelatihan itu menghadirkan Yusral Damiri, pengusaha keripik mahkota dari Sumatera Barat. Yusral yang juga nasabah ULaMM PNM Cabang Padang ini memberi materi berjudul “Berbagi kisah sukses, meraup untung dari keripik.” Program klasterisasi usaha dan pelatihan itu merupakan salah satu realisasi program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diperuntukan bagi nasabah ULaMM. PNM tak hanya memberi pembiayaan usaha, namun disertai pendampingan dan jasa manajemen. (rel/jal)