Kupi Beungoh
Kisah Jabir Atsaratul Kiraam, Penjamin Dermawan yang Sedang Melarat
Dari kisah dua tokoh besar ini terdapat pelajaran betapa besarnya kesalihan sosial berupa kepedulian sesama
Khuzaimah kemudian masuk ke rumahnya dengan membawa kantong tadi. Ia berkata kepada istrinya, “Bergembiralah kamu wahai istriku, karena Allah Yang Maha Adil telah memberikan kelapangan dan kebaikan. Jika saja kantung ini berisikan uang, maka tentu akan sangat banyak. Bangunlah! nyalakanlah lampu!”.
Istrinya berkata tidak tahu jalan untuk menyalakan lampu karena gelap.
Maka, Khuzaimah pun meraba kantong tersebut. Dia mendapati di dalamnya terdapat banyak kepingan emas, dia pun tidak mempercayainya.
Di tempat lain, Ikrimah yang tiba di rumahnya di tengah malam buta mendapati istrinya dalam keadaan marah. Hatinya serasa terbelah melihat suaminya pulang setelah pergi tanpa pamit.
Isteri Ikrimah sampai menampari wajahnya.
“Ada apa denganmu?” tanya Ikrimah kaget.
Sang isteri berkata, “wahai sepupuku, engkau telah berkhianat!”.
Ikrimah berkata, “Dengan apa?”.
Sang istri berkata, “tidak ada seorang pemimpin negara, pada malam hari yang sepi, pergi dari anak-anaknya seorang diri, dengan bersembunyi dari keluarganya, kecuali ke tempat istrinya atau berperang.”
Ikrimah pun berkata, “Allah Maha Tahu, Aku tidak pergi ke salah satu dari keduanya.”
“Beritahukan kepadaku kemana engkau pergi?” istrinya mendesak.
Ikrimah berkata, “wahai istriku, Aku tidak pergi pada waktu ini, sementara aku ingin diketahui oleh seseorang.”
“Engkau harus menceritakan kepadaku!” istrinya terus mendesak
Ikrimah berkata, “Baiklah, akan tetapi engkau harus merahasiakannya”.
Maka, Ikrimah pun menceritakan perihalnya.