Bermula Order Bedak Online, Siswi SMA Dihabisi Teman Sendiri, Ini Penuturan Ayah Korban
Iswanto mengatakan bahwa anaknya mempertanyakan soal bedak pesanannya pada pelaku yang tak kunjung dikirim.
Masalah bedak
Menurut informasi dan keterangan ayah korban, Iswanto (44), VS sempat bertengkar dengan pelaku pada hari Kamis sebelum insiden terjadi.
Iswanto mengatakan bahwa anaknya mempertanyakan soal bedak pesanannya pada pelaku yang tak kunjung dikirim.
Padahal VS sudah mengirimkan uang sebesar Rp 110 ribu, namun sudah seminggu bedak dipesan secara online, barangnya pun tak kunjung datang.
Korban pun akhirnya meminta kembali uang yang sudah diberikan kepada pelaku.
Namun, N tidak mau mengembalikan uang tersebut dengan alasan sudah ditransfer ke agen bedak yang dipesannya.
Alhasil, percekcokan antara dua ABG ini pun tak terhindarkan.
Beruntung, Iswanto berhasil melerai perselisihan tersebut.
(Baca: Jarang Terekspos, Begini Kabar Terbaru 3 Cucu Soeharto, Anak dari Bambang Trihatmodjo dan Halimah)
Keesokan harinya, pelaku menjemput korban di rumahnya dan mengajak ke pantai Ngliyep dengan alasan untuk mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.
Tanpa menaruh rasa curiga, korban pun ikut dibonceng oleh pelaku menuju taman wisata Pantai Ngliyep.
Salah seorang saksi bernama Sulis (48) mengatakan bertemu dengan pelaku di semak-semak dekat obyek wisata tersebut.
"Mbak kok bawa pisau buat apa?" ucap Sulis sembari menirukan perkataannya saat bertemu pelaku.

Saat itu, Sulis mengaku hendak mencari rumput untuk hewan ternaknya.
Pelaku pun berdalih hendak mencari markisa di dekat tempat tersebut.
Beberapa menit kemudian, korban pun muncul dari semak-semak dengan posisi badan berlumuran darah.
Saksi setempat kemudian menolong VS dan menghubungi petugas berwajib.
Perselisihan akibat pesanan bedak tadi diduga menjadi motif pelaku untuk menghabisi korban.(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)