Gunong Kong Masih Terisolir

Sebanyak 100 kepala keluarga (KK) atau 400 jiwa lebih masyarakat yang menetap di kawasan Gunong Kong

Editor: bakri
Warga melihat hasil kebun yang rusak parah akibat diterjang banjir bandang di kawasan hutan di Dusun Alue Pungki, Gampong Alue Waki, Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, SERAMBI/DEDI ISKANDAR 

* Warga Naik Rakit Akibat Jembatan Rusak

SUKA MAKMUE - Sebanyak 100 kepala keluarga (KK) atau 400 jiwa lebih masyarakat yang menetap di kawasan Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya sejak tahun 2015 lalu hingga kini masih terisolir setelah jembatan rangka baja yang menghubungkan wilayah itu ambruk ke sungai karena diterjang banjir.

Sejauh ini masyarakat masih menggunakan sarana rakit untuk menyeberang, termasuk mengangkut hasil palawija untuk dijual ke ibu kota kecamatan maupun kabupaten. “Warga Gunong Kong sudah menggunakan rakit penyeberangan sejak tahun 2015 lalu, kita berharap segera ada penanganan lanjutan,” kata Teuku Muhksin, camat Darul Makmur, Nagan Raya kepada Serambi, Kamis (11/1).

Ia menjelaskan dampak lain yang dialami masyarakat yang menetap di kawasan itu yakni sebagian besar hasil panen kebun kelapa sawit maupun kebun lainnya, juga belum bisa dipanen lantaran jembatan yang masih rusak dan putus akibat diterjang banjir.

Selain itu, dampak lainnya yang ikut dirasakan masyarakat yakni anak usia sekolah juga terpaksa naik rakit penyeberangan menuju sekolah mereka. Camat Teuku Mukhsin berharap persoalan ini dapat menjadi perhatian pemerintah untuk menanganinya segera.

Camat Darul Makmur, Nagan Raya Teuku Mukhsin juga menambahkan masyarakat Gunong Kong, Darul Makmur, berharap informasi adanya upaya pemerintah untuk membangun kembali jembatan tersebut pada 2018 hendaknya dapat terealisasi.

Menurutnya keberadaan jembatan rangka baja sangat dibutuhkan masyarakat untuk memudahkan berbagai aktivitas termasuk menjual berbagai hasil bumi ke kecamatan. “Semoga saja jembatan tersebut dibangun tahun ini, sehingga masyarakat Gunong Kong tak lagi terisolir,” ungkap Teuku Mukhsin.(edi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved