Menatap Aceh
Satwa Kunci di Hutan Leuser
hutan Leuser memberikan jasa ekologi luar biasa serta menjadi benteng terakhir kehidupan....
LEUSER dan kawasan sekitarnya yang sering disebut Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain dikenal dengan keindahannya, hutan Leuser juga menjadi rumah dari berbagai jenis mamalia, burung, reptil amphibi, ikan dan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang).
Dengan luas ± 2,63 juta hektar, KEL mampu memenuhi kebutuhan konservasi dalam skala luas yang membentang dari Provinsi Aceh (± 2,2 juta hektar) dan Sumatera Utara (357.840 hektar). Bahkan sepertiga puluh dua dari keseluruhan jenis mamalia yang ada di dunia atau juga seperempat dari seluruh jumlah jenis mamalia di Indonesia ada di kawasan ini. Hal yang patut dibanggakan untuk masyarakat Indonesia dan dunia.

Sebagai hutan hujan tropis terbaik di Asia Tenggara, hutan Leuser memberikan jasa ekologi luar biasa serta menjadi benteng terakhir kehidupan badak sumatera, harimau sumatera, gajah sumatera, dan orangutan sumatera dalam satu habitat yang sama. Namun perburuan liar, pembalakan liar (illegal logging), degradasi lahan dan perdagangan satwa membuat jumlah populasi satwa kunci tersebut terus mengalami penurunan, bahkan ada yang jumlahnya sudah kritis.

Hutan Leuser akan tampak sepi tanpa kehadiran badak, harimau, gajah, orangutan dan satwa lainnya. Karena manusia ataupun hewan sangat bergantung pada hutan. Sehingga keberadaan mereka tidaklah perlu berakhir seperti kisah kehidupan dinosaurus yang punah di masa lalu. (Teks: Said Irsyad)
---
Rubrik Menatap Aceh edisi "Satwa Kunci di Hutan Leuser" disampaikan oleh Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara dan Mongabay Indonesia, serta didukung oleh USAID. Terbit di Harian Serambi Indonesia edisi Minggu 21 Januari 2018. Versi PDF Menatap Aceh bisa diunduh di sini.