Mengenang Daoed Joesoef - Profesor yang Pilih Kuliah ke Perancis ketimbang Amerika, Ini Alasannya
Daoed memilih ke Perancis karena dia ingin memperdalam ilmu filsafat sekaligus pengetahuan tentang ekonomi sosial.
Menantu Daoed, Bambang Pharmasetiawan, menjelaskan, sebuah ring sudah dipasang di jantung Daoed sejak ia berusia 73 tahun.
Awalnya, kata Bambang, Daoed sangat memerhatikan kesehatannya. Tak heran, kondisinya masih terlihat prima saat memasuki usia 90 tahun.
"Namun akhir-akhir ini, terutama setelah Beliau menyelesaikan bukunya November 2017 lalu, Beliau itu susah sekali dinasihati," ujar Bambang di rumah duka, Jalan Bangka VII, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).
Puncaknya, pada 1 Januari 2018, kondisi kesehatan Daoed menurun. Namun, ia menolak untuk dirawat di rumah sakit.
Daoed meminta agar ia dirawat di rumah saja. Permintaan itu terpaksa dituruti keluarga.
Ulang tahun Cicit
Keluarga baru berhasil membawa Daoed ke rumah sakit pada 20 Januari 2018, seusai merayakan ulang tahun ke-1 cicitnya, Natasha.
"Beliau enggak mau dibawa ke rumah sakit karena mau merayakan ulang tahun cicitnya. Nah setelah selesai perayaan, sorenya baru Beliau mau dibawa ke rumah sakit," ujar Bambang.
Daoed memang sayang sekali kepada cicitnya. Ia sering mengungkapkan bahwa tak menyangka bisa melihat cicit semasa hidup. (*)
Berita ini sudah tayang di Kompas.com berjudul: Mengenang Daoed Joesoef, Profesor yang Pilih Kuliah ke Perancis ketimbang AS