Pupuk Langka di Sejumlah Daerah
Para petani padi di Aceh kini kesulitan mendapatkan pupuk urea bersubsidi di kios-kois resmi pengecernya
“Kami butuh pupuk ketika mulai menyemai benih beberapa pekan lalu. Sampai sekarang belum ada pupuk dan kami sudah berusaha mencari ke kecamatan lain, tapi tidak ditemukan,” katanya.
Keuchik Ceumpedak, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Tarmizi kepada Serambi kemarin juga mengaku kesulitan mencari pupuk seperti urea dan pupuk Phonska di kawasan tempatnya bermukim. “Sudah sepekan lebih petani kami kesulitan mencari pupuk Phonska, sampai sekarang masih kosong. Karena itu kita berharap agar pemerintah mencari solusi terhadap persoalan ini,” katanya.
Dari Pidie dilaporkan, petani di enam kecamatan dalam kabupaten itu masih memerlukan pupuk untuk menyuburkan tanaman padi, mengingat usia padi masih berusia 40 hari.
Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian pada Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Abi Husaini, kepada Serambi kemarin mengatakan, saat ini enam kecamatan di Pidie masih memerlukan pupuk phonska. Keenam kecamatan tersebut adalah Mila, Padang Tiji, Batee, Muara Tiga (Laweung), Delima dan Pidie.
Ia mengatakan, sekarang pupuk phonska sangat dibutuhkan, menyusul keenam kecamatan itu terlambat menanam padi karena faktor air. Tapi, pupuk di enam kecamatan tersebut tidak terjadi kelangkaan. Meski kebutuhan pupuk jenis tersebut yang dialokasikan Pmerintah Aceh tidak cukup dari kebutuhan 15.000 ton. Sementara pupuk urea tidak menjadi persoalan bagi petani.
“ Jatah pupuk phonska yang dijatahkan Pemerintah Aceh hanya 6.800 ton, kendati pada tahun ini Pidie adanya penambahan pupuk phonska 1.100 ton,” kata Abi Husaini.
Kelangkaan pupuk juga dirasakan di Aceh Timur. Seorang penyalur pupuk di Kecamatan Banda Alam, mengaku urea tidak didistribusikan oleh distributor kepadanya sejak Desember 2017.
“Saat kami tanya kepada distributor, ia kata pupuk ureanya belum ada,” ujarnya.
Dari Bireuen dilaporkan, persedian pupuk urea bersubsidi yang sempat langka beberapa hari lalu, kini mulai normal. Petani yang butuh pupuk kini leluasa mendapatkannya di toko-toko.
Penelusuran Serambi di beberapa kecamatan di Bireuen, Kamis (25/1) menunjukkan bahwa persedian pupuk urea di Bireuen mulai normal, mencakup Kecamatan Juli, Jeumpa, Peudada, Kuala, Peusangan, dan Peulimbang.
“Alhamdulillah pupuk sudah normal, harganya pun sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET),” kata M Dahlan petani di Desa Abeuk Usong Kecamatan Jeumpa. Hal senada diakui sejumlah petani di kecamatan lain di Bireuen. Mereka mengaku mudah memperoleh pupuk di daerahnya. “Pupuk kembali disalurkan oleh distributor di Kecamatan Kuala,” ujar Marzuki dari Kuala. (her/jaf/nun/naz/c38/c49)