Gerhana Bulan Total 2018

Ingat! Hari ini Gerhana Bulan Total, Begini Tuntunan Shalat Gerhana dan Bacaan Doa

Gerhana bulan atau matahari terjadi adalalah bentuk kekuasaan dari sang pencipta langit dan bumi beserta isinya.

Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
Bulan biru diabadikan dari pasuruan pada Jumat (31/7/2015)(Muhammad Soleh) 

Sehingga Imam Syafi’i berkata, “Tidak boleh meninggalkan shalat gerhana, baik yang bermukim maupun mereka yang sedang melakukan safar, atau siapa saja yang mampu melaksanakannya.”

Pendapat di atas berdasarkan dengan hadits dari Nabi SAW. Dari Abu Musa RA, ia berkata, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan shalat dengan berdiri, ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan shalat sedemikian rupa.”

Nabi SAW lantas bersabda, ”Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya. Gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Akan tetapi Allah menjadikan demikian untuk menakuti hamba-hamba-Nya. Jika kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdoa dan memohon ampun kepada Allah.” (HR. Muslim)

Kapan Diperintahkan untuk Shalat Gerhana?

Shalat gerhana diperintahkan ketika melihat gerhana matahari atau gerhana bulan dengan pandangan mata secara langsung (rukyah). Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:

فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا، فَصَلُّوْا، وَادْعُوا اللهَ حَتَى يَكْشِفَ مَا بِكُمْ

“Maka apabila kalian melihatnya, maka lakukanlah solat dan berdoalah kepada Allah sampai hal yang menakutkan itu hilang.” (HR. Muslim)

Sehingga ketika keadaan cuaca mendung dan gerhananya tidak dapat terlihat dengan kasat mata, maka tidak diperintahkan untuk shalat.

Syaikh Ibnu Utsaimin menjelaskan, “Suatu hal yang mungkin Allah menyembunyikan penglihatan gerhana pada satu daerah, lalu menampakkannya pada daerah lain. Ada hikmah di balik itu semua".

Lalu jika seseorang tidak mengetahui adanya gerhana kecuali setelah peristiwa itu berlalu, maka ia juga tidak perlu melaksanakan shalat. Karena perintah tersebut sangat terikat dengan waktu terlihatnya gerhana. Apabila gerhananya berlalu maka tidak ada lagi perintah shalat.

Kemudian shalat gerhana boleh dilakukan pada saat waktu-waktu yang dilarang mengerjakan shalat. Karena ia merupakan shalat yang memiliki sebab. Walaupun sebagian ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang hal itu.

Cara Shalat Gerhana Bulan Sama dengan Shalat Gerhana Matahari

Cara shalat gerhana matahari dilakukan sama seperti shalat gerhana bulan. Dalilnya adalah sabda Nabi SAW:

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Kedua gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat keduanya, berdo’alah pada Allah, lalu shalatlah hingga gerhana tersebut hilang (berakhir).” (HR. Bukhari Muslim)

Ibnu Mundzir berkata, ”Shalat gerhana bulan dilakukan sama sebagaimana shalat gerhana matahari.” (Ibnu Mundzir, Al-Iqna’, 1/124-125)

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved