Breaking News

Perusahaan Antariksa SpaceX Mulai Luncurkan 12.000 Satelit Penyebar Internet dari Angkasa

Dua satelit mikro pertama yang akan menyusun konstelasi tersebut kabarnya bakal meluncur dengan roket Falcon 9

Editor: Faisal Zamzami
Ist
Ilustrasi satelit(Ist) 

Namun, tetap saja proyek ini berpotensi menjadi mesin duit bagi SpaceX.

Sebuah proyeksi yang beredar pada 2017, misalnya, menyebutkan bahwa SpaceX berharap bisa merangkul 40 juta pelanggan internet Starlink pada 2025, dengan pendapatan sebesar 30 miliar dollar AS pada tahun tersebut.

Baca: Lima Paslon Wali Kota Subulussalam Berikrar Wujudkan Pilkada Damai

Baca: Viral, Video Anies Baswedan Dicegah Paspampres Saat Akan Beri Selamat ke Persija, Ada Apa?

Sebelum hal itu bisa terwujud, SpaceX masih harus menyelesaikan beberapa masalah terkait proyek Starlink, seperti persoalan terkait koordinasi gerakan ribuan mikro satelit.

Lantaran para satelit selalu bergerak, antena penerima harus bisa cepat menentukan satelit mana yang bisa memberikan sinyal terbaik agar koneksi internet terjaga kualitasnya.

Selain itu, problem yang paling utama adalah SpaceX harus mengamankan frekuensi radio yang bakal digunakan untuk memancarkan koneksi internet dari angkasa.

Baca: Dicomblangin, Begini Awal Mula Perkenalan Tommy-Lisya Hingga Menikah di Masjid Raya Baiturrahman

Baca: Tak Perlu Ditunda, Ini Alasan YARA Dukung Pemkab Pidie Jaya Bangun AKN

SpaceX diketahui sudah mengajukan berbagai aplikasi terkait penggunaan frekuensi radio kepada otoritas telekomunikasi Federal Communications Commission (FCC) di AS yang berwenang mengatur hal tersebut.

FCC menyambut baik Starlink. Pekan lalu, chairman FCC menyatakan antusiasmenya terhadap proyek besutan Space X itu.

“Untuk menjembatani kesenjangan digital Amerika, kota harus menggunakan teknologi inovatif,” ujar Pai.

“Aplikasi SpaceX -bersama dengan perusahaan satelit lain yang ingin mengambil lisensi atau mengakses pasaran AS untuk sistem orbit satelit non-geostasioner- adalah salah satu contoh teknologi inovatif tersebut,” imbuhnya.

Sejumlah aplikasi serupa dari perusahaan antariksa lain, seperti OneWeb, Space Norway, dan Telesat sebelumnya sudah mendapat persetujuan FCC. Agaknya hanya tinggal tunggu waktu saja sebelum SpaceX mendapat lampu hijau.(The Verge)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved