Anies Dihadang Paspampres Saat Piala Presiden, Dosen Unsyiah Ini Sebut Kekonyolan dan Pelecehan
Ini juga pelecehan kepada nilai-nilai yang bahkan Jokowi sendiri pernah meminta agar elite politik di negeri ini berjiwa kenegaraan
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
"Saya yang bersalah. Dan saya mohon maaf kepada Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas ketidaknyamanan ini. Kalau ada salah itu tanggung jawab saya 100 persen," ujar Ara.
Menurut Ara, Anies semestinya ikut turun ke podium sebagai pihak yang turut menerima hadiah atas kemenangan Persija.
"Harusnya Pak Anies juga terima hadiah. Tapi itu ketidaktahuan saya, tidak mengerti protokoler," katanya.
Ara mengklaim dirinya yang membuat daftar nama pihak yang mendampingi Presiden Joko Widodo turun ke podium saat pertandingan Persija melawan Bali United.
"Nama-nama yang mendampingi Pak Jokowi itu dari saya. Ada Pak Wiranto (menkopolhukam), menpora, kemudian saya memandu Panglima TNI, Ketua MPR, DPR, DPD, dan dari sponsor untuk berikan hadiah ke Persija," ujar Ara.
Politikus PDIP ini meminta publik agar tak menyalahkan pihak lain maupun paspampres yang mengadang Anies.
"Jadi kalau di medsos bilang enggak boleh turun ke bawah, bukan salah paspampres. Harusnya Anies nerima hadiah dari Pak Presiden. Saya tidak mau salahkan orang lain, itu tanggung jawab saya 100 persen," tuturnya.
Derita Mungkin akan Terus Diderakan kepada Anies
Terkait pernyataan maaf dari Maruarar Sirait ini, Dosen FH Unsyiah, Saifuddin Bantasyam menilai, permintaan maaf Maruarar atau penjelasan dari pihak lain bahwa momen itu bukan bukan acara kenegaraan, tetap saja tidak memuaskan publik.
“Intinya, segala sesuatu memang (harus ada) alasannya. Bisa segera, bisa belakangan, walaupun terkesan tak logis sekali pun,” tulis Saifuddin.
“Tapi seribu pun alasan yang diajukan, beberapa elemen bangsa ini sepertinya perlu ditambah masa rawat inapnya. Memang sulit utk dibuktikan, tapi kasus tersebut hampir pasti memang direncanakan. Disengaja. Sepertinya ada pandangan begini, "Ahok sudah menderita, Anies juga (harus menderita)." Anies sudah dipilih oleh mayoritas pemilih DKI Jakarta tapi derita mungkin akan terus diderakan kepadanya,” tambah Saifuddin Bantasyam.
Ketika Serambinews.com meminta izin mengutip status Facebooknya, via pesan Whatsaap, Saifuddin Bantasyam menambahkan pernyataannya.
“Saya pikir bahwa Jokowi malah tak tahu bahwa Anies tak diundang turun ke lapangan. Mungkin di lapangan Jokowi juga heran ‘mana nih gubernurnya.’ Tapi saat Jokowi tak melihat Anies, saya berharap Presiden Jokowi memanggil Anies karena hal demikian lebih bagus bagi bangsa ini, sekaligus dapat merekatkan persatuan serta ‘menampar’ panitia yang memolitisir olahraga,” tukas Saifuddin Bantasyam.
Berikut kutipan utuh status Dosen Fakultas Hukum Unsyiah ini yang dikutip di laman Facebook Saifuddin Bantasyam.
“Tidak diundangnya Anies Baswedan utk turun ke lapangan mendampingi Presiden Jokowi saat menyerahkan piala atau hadiah kpd Persija yg menjadi juara Piala Presiden di GBK, merupakan suatu kekonyolan, ketelodoran. Jg pelecahan kpd nilai2 yg bahkan Jokowi sendiri pernah meminta agar elite politik di negeri ini berjiwa kenegaraan.