Abelia Anggi Wardani Pernah Meraih 12 Beasiswa ke Luar Negeri, Ini Trik dan Tips Bagi Kamu

Saat ini, Abel yang tengah menjalani tahun ketiganya dalam program doktoral di Departemen Kajian Budaya, Tilburg University, Belanda.

Editor: Fatimah
belia Anggi Wardani. | kompas/ dok. Abelia 

SERAMBINEWS.COM- Perkenalkan, namanya Abelia Anggi Wardani

Abel, panggilan akrab dari Abelia, baru akan berusia 29 tahun pada tahun 2018 ini. 

Namun walau begitu, prestasinya di dunia akademik terbilang sangat gemilang. 

Saat ini, Abel yang tengah menjalani tahun ketiganya dalam program doktoral di Departemen Kajian Budaya, Tilburg University, Belanda.

Baca: Tembaki Istana Merdeka untuk Bunuh Bung Karno, Pilot AURI Ini Sempat Divonis Hukuman Mati

Baca: Usai Serahkan SK Kenaikan Pangkat untuk 759 Pegawai, Abusyik Curhat Soal SKPK yang tak Melapor

Tapi sebelumnya, ia pernah tercatat mendapatkan 12 beasiswa sejak perkuliahan S1-nya di Universitas Indonesia dan Université d’Angers, Prancis (double degree). 

Deretan beasiswa tersebut antara lain: 

1. PhD visiting fellowship at Center for South East Asian Studies, 

2. Sydney University, NISIS (Netherlands School of Islamic Studies) Sarajevo Spring School grant, 

3. LPDP, 

4. Frans Seda Foundation Research Fellowship, 

5. Orange Tulip Scholarship from Tilburg University, 

6. Beasiswa Unggulan Bourse du Gouvernement Français, 

7. Kementrian Pendidikan Prancis, 

8. Travel Grant Kementrian Pendidikan Indonesia, 

9. Mayapada Bank Scholarship, 

10. Outstanding Student Competition Winner Scholarship, 

11. Supersemar, dan 

12. Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). 

Dari ke-12 beasiswa itu, dia tengah menjalani program doktoral dengan beasiswa dari dalam negeri. 

“Saat ini yang membiayai program doktor ini adalah LPDP," ungkap Abel dikutip dari kompas.com (04/03/2018). 

Baca: Periksa Semua Kendaraan Anggota, Kapolres Aceh Barat: Kita Razia Anggota Dulu Baru Razia Masyarakat

Lalu bagaimana ia bisa mendapatkan beasiswa sebanyak itu? 

Menurut Abel, untuk bisa mendapatkan beasiswa, kuncinya adalah memberanikan diri untuk mendaftar. 

"Banyak dari teman-teman yang bertanya kepada saya, 'gimana caranya sih Bel dapat beasiswa?',” katanya. 

Tapi kadang pertanyaan tersebut tidak disertai dengan tekad bulat dan usaha-usaha awal untuk mendapatkan informasi mengenai cara mendapatkan beasiswa. Sekadar berhenti di tahap ’ingin’ saja. 

Padahal, lanjut Abel, perjalanan mendapatkan beasiswa juga harus melalui tahap up and down. 

"Kita harus berusaha memantaskan diri, persiapkan sejak dini, dan kemampuan-kemampuan yang mutlak harus dimiliki jika ingin mendaftar beasiswa, isalnya seperti kemampuan berbahasa asing, serta nilai IPK yang baik," tuturnya. 

 Abel mengatakan, penguatan bahasa tidak boleh berhenti hanya untuk tujuan lulus IELTS ataupun TOEFL. 

Pasalnya ketika akhirnya sudah berhasil mendapatkan beasiswa dan menginjakkan kaki ke kampus impian, seseorang kita akan dihadapkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk berbicara bahasa asing adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. 

Ketika perkuliahan sudah mulai, para pelajar akan diminta menulis banyak makalah, esai, berdiskusi kelompok dengan teman-teman dari berbagai macam latar belakang, ujian, dan menulis tesis ataupun disertasi. 

"Jadi, latih kemampuan berbahasa asing dari sedini mungkin, persisten dalam belajar, meskipun hanya sepuluh menit sehari.” 

“Coba biasakan untuk membaca, berbicara, dan menulis dalam bahasa tersebut, karena kunci belajar bahasa adalah latihan yang terus menerus," tutur Abel. (Dinda Lisna Amilia)

Artikel ini telah tayang pada Intisari Online dengan juudl : Luar Biasa, Wanita Asal Indonesia Ini Pernah Meraih 12 Beasiswa ke Luar Negeri, Apa Rahasianya?

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved