Muncul Poros Ketiga untuk Pilpres 2019, Singapura Sambut Jenderal Gatot seperti Panglima TNI
Saat ini, muncul wacana membentuk poros baru selain kubu pendukung Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Namun, Lukman menyatakan PKB tetap mendorong Cak Imin berkomunikasi dengan semua pihak ihwal pencapresan ini.
Menanggapi kemunculan poros ketiga, Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai wajar wacana itu muncul. Sebab, saat ini masih tahap awal dalam masa penggodokan capres dan cawapres.
Dengan demikian, semua wacana pastinya akan digelontorkan oleh semua parpol, terlebih bagi mereka yang hendak memunculkan poros ketiga.
Baca: Calon Anggota PPS di Bireuen Ikut Wawancara Pakai Baju Pengantin
Baca: Oknum Panitera Dituduh Memeras, Humas PT Medan: Kami Belum Bisa Memproses
Namun, ia menilai sulit terbentuknya poros ketiga ini. Meski demikian, jika poros baru ini muncul ia menilai peran PKB dan Demokrat akan dominan sebab keduanya memiliki porsi kursi yang besar dalam membentuknya.
Karena itu, ia menyatakan, pembentukan poros baru akan sangat bergantung pada langkah politik kedua partai itu. Saat ini ia menilai PKB masih cukup dekat dengan Jokowi sehingga sulit untuk membentuk poros baru.
Sementara Partai Demokrat, kata Qodari, akan bergantung pada keputusan ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bagi SBY yang sangat memperhatikan survei tentu akan melihat hasil survei ke depan. Kedua tentu yang akan semakin membuka peluang bagi perkembangan AHY ke depan," ujar Qodari.
"Karena Pilpres 2019 ini kalau pakai kacamata SBY adalah momentum untuk menghantarkan AHY ke pentas politik yang lebih besar," kata dia.
Sejak Selasa (6/3/2018) di twitter tanda pagar (tagar) #GatotNurmantyoZulhasan mulai menggaung.
Baca: Pengakuan Pelaku, Ini Alasan Membunuh Istrinya Dengan Cara Digantung di Bener Meriah
Baca: 2 Tahun Nikahi Aktor India Pemain Jodha Akbar, Pramugari Asal Medan Ini Dikaruniai Bayi Ganteng
Cuitan ini direspon netizen:
@galihanjarkusu : Betul, kita sebenernya sudah bosan kalau harus @jokowi dan @prabowo lg, paling enggak ada calon baru untuk presiden 2019-2024 yg masih fresh, paham Indonesia dg baik, misalnya sebut saja pak @ZUL_Hasan