Dulu Disebar dengan Ketapel, Senjata Biologi Lebih Mengerikan dari Bom Nuklir
Meskipun sejumlah badan dunia telah melarang penelitian di bidang persenjataan yang satu ini, sejumlah negara bergeming dan tetap melakukannya.
Di luar inangnya, dia bisa berubah bentuk menjadi spora, hidup tahan lama tanpa makanan, dan tak berbahaya. Ukurannya amat kecil, antara 1 sampai 5 mikron.
Sifat-sifat merusaknya baru muncul setelah mereka menemukan lingkungan yang kaya asam amino, glukosa, dan nukleoside.
Lingkungan seperti ini biasa dimiliki darah dan jaringan hidup manusia atau hewan.
Dalam lingkungan seperti ini dia akan segera memperbanyak diri dan mengeluarkan zat yang merusak sel-sel dalam tubuh manusia atau hewan.
Baca: Kopertis Se-Indonesia Gelar Raker Satuan Pengawasan Intern di Aceh
Serangan racun ini akan mengakibatkan perdarahan, muntah-muntah, penurunan tekanan darah, dan berujung kematian secara perlahan.
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Senjata Biologi adalah Pembunuh Pelan-Pelan yang Lebih Mengerikan dari Bom Nuklir: Dulu Penyebarannya Menggunakan Ketapel