Mohamed Salah Pemain Sepak Bola Taat, Selalu Membawa Al-Qur'an ke Mana Saja Pergi
Mohamed Salah kembali menunjukkan sisi religius usai Liverpool bertandang ke Selhurst Park
Penulis: Faisal Zamzami | Editor: Faisal Zamzami
SERAMBINEWS.COM - Mohamed Salah kembali menunjukkan sisi religius usai Liverpool bertandang ke Selhurst Park untuk melawan Crystal Palace pada hari Sabtu (31/3/2018).
Hal tersebut diketahui secara tidak sengaja saat Dejan Lovrenmengunggah sebuah video Instagram Stories seusai pertandingan.
Serambinews.com melansir Bolaspor.com, Dalam video tersebut Mohamed Salah sedang sibuk dengan gawainya saat berada di pesawat.
"Begini cara kami berbicara satu sama lain," tulis Lovren.
Yang menjadi menarik, Mohamed Salah terlihat menaruh Al-Qur'an di samping kursi yang ia duduki.
Baca: Program Aceh Hebat Dianggarkan dalam APBA
Baca: Pemerintah Aceh Umumkan Lelang Proyek APBA 2018
Hal tersebut kemudian disadari oleh para netizen.
"Bawa Al Quran dia, kurang keren apa coba Salah?," kata akun @adhimasadli.
"Salah bawa Al Quran bro, idola," kata akun @wahyurizky9.
"Fokus ke Quran-nya," kata akun @siblyy.
Pemain berusia 25 tahun itu memang terkenal dengan kereligiusannya.
Bahkan, keyakinan Salah yang dikenal sebagai seorang pemain Muslim di sepak bola Inggris menjadi inspirasi fan.
Dalam pertandingan melawan Crystal Palace sendiri, Salah berhasil menyumbang satu gol kemenangan untuk Liverpool.
Lewat tambahan gol tersebut, Salah untuk sementara berada di puncak pencetak gol terbanyak Liga Inggris 2017-2018 dengan torehan 29 gol.
Baca: 10.000 Peserta Fun Bike/Walk Semarakkan HUT Ke-16 Abdya
Baca: Aceh Buka Program Pertukaran Pemuda
Mohamed Salah dan Selebrasi Sujud Syukur
Banyak cara yang dilakukan pesepakbola dalam meluapkan kegembiraan usai mencetak gol. Tak jarang, selebrasi unik pun dipertontonkan menurut identitas personal masing-masing pemain.
Cristiano Ronaldo misalnya. Bintang Real Madrid dan timnas Portugal ini identik dengan melompat dan membelakangi penonton sembari meregangkan kedua tangan dan kakinya usai mencipta gol.
Beberapa pesepakbola yang taat agama juga punya cara lain untuk mengekspresikan kegembiraannya usai mencetak gol. Seringkali menengadahkan tangan ke atas seraya bersyukur.
Mohamed Salah Ghaly, satu di antara pesepak bola Islam yang tak sungkan menunjukkan identitasnya sebagai muslim yang taat. Ia mengekspresikan kegembiraannya dengan sujud syukur di lapangan.
Dikutip Serambinews.com dari CNN, Pemain kelahiran Mesir, 15 Juni 1992, ini kerap menengadahkan pandangannya ke langit sambil menunjuk ke atas. Setelah itu, ia bersimpuh ke tanah, pertanda sujud syukur kepada sang khalik.
Salah memang terlahir dari keluarga muslim yang taat. Magi, istri Salah, bahkan menamai anaknya Makka yang terinspirasi dari Mekkah, kota suci umat Islam dan tempat lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Pemilihan nama Makka berlangsung cepat tanpa perdebatan. Magi mengusulkan Makka karena menyukai kota tersebut dan Salah langsung menyetujuinnya.
Kendati merumput di beberapa klub Eropa, di mana pemeluk Islam menjadi minoritas, Salah yang kini merapat ke Liverpool, tak meninggalkan identitasnya sebagai muslim yang taat.
Ketika bermain untuk FC Basel, Chelsea, Fiorentina, dan AS Roma, Salah tetap melakukan kewajiban salat di waktu luang. Terutama melakukan sujud syukur di lapangan seusai mencetak gol.
Di skuat Liverpool sendiri ada beberapa pemain muslim lainnya, yakni Emre Can dan Sadio Mane.
Baca: Proyek Pengairan Aceh Banyak Dicoret Pusat
Baca: Spanduk Bertuliskan Gatot Nurmantyo Pemimpin Masa Depan Indonesia 2019-2024 Bertebaran
Mohamed Salah jadi Inspirasi
Di Mesir, Mohamed Salah bomber Liverpool paling tajam saat ini dengan torehan lebih 40 gol menjadi buah bibir.
Ia tidak hanya menjadi pesepakbola kesohor sejagat raya, tapi juga menjadi inspirasi di tengah keterpurukan ekonomi dan politik di Mesir dan Timur-Tengah.
Media-media terkemuka di Timur-Tengah hampir tidak pernah absen memuji kepiawaian Mohamed Salah dalam menguasai lini depan lapangan hijau, hingga mencetak gol-gol indah.
Apalagi Liverpuldian selama ini dikenal sebagai fans sepakbola yang fanatik.
Mereka menikmati kelincahan Salah di lapangan hijau, dan mereka juga menerima Salah yang berlatar belakang Muslim.
Bahkan, sumbangsih Salah di Liverpool yang sangat mengagumkan musim ini bisa membuat mereka kepincut pada Islam, agama yang dipeluk Mohamed Salah.
Ya, Mohamed Salah memang dikenal sebagai muslim yang taat.
Ia sosok orang Mesir yang lahir dan besar di perkampungan sederhana, Nagrig di wilayah bagian barat Mesir yang dikenal dengan Gharbiya.
Salah meraih prestasi menjulang seperti sekarang ini tidaklah mudah.
Ia harus melalui lika-liku kehidupan yang penuh perjuangan dan optimisme.
Kebiasaan Mohamed Salah yang tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang adalah mengkhatamkan al-Quran.
Sebelum bertanding ia terlihat membaca al-Quran.
Salah juga selalu datang ke masjid untuk melaksanakan shalat.
Karenanya, para Liverpuldian jika ingin berjumpa Salah dan mengabadikan foto dengan Salah cukup datang ke masjid.
Jika pulang kampung, Salah tidak pernah absen menunaikan shalat di masjid.
Mohamed Salah tidak lupa tanah kelahirannya dengan membantu orang-orang miskin, rumah sakit, sekolah, dan teman-temannya di masa kecil dulu.
Bahkan, ia masih bermain bola bersama teman-temannya.
Ia berlatih serius, hingga akhirnya meraih mimpinya untuk bermain sepakbola di klub prestisius dan liga yang paling keras di dunia.
Baca: Spanduk Bertuliskan Gatot Nurmantyo Pemimpin Masa Depan Indonesia 2019-2024 Bertebaran
Baca: 1.025 Siswa SMK Bireuen Ikut USBN, Dua Sekolah Masih Menumpang
Karir Mohamed Salah di dunia sepak bola
Dikutib Serambinews.com dari berbagai sumber, Mohamed Salah memulai kariernya di klub yang terbilang medioker di Mesir, El Mokawloon el-Arab, bukan klub besar seperti al-Ahly dan Zamalek.
Lalu, ia mencoba keberuntungan bermain di Basel, Swiss, hingga akhirnya setelah menjadi pemain terbaik dalam Liga Swiss ia dilirik oleh klub-klub besar Eropa, seperti AS Roma, Fiorentina, Chelsea, dan terakhir berlabuh di Liverpool.
Salah juga pernah mewakili Mesir dalam Piala Dunia FIFA U-20 pada 2011 dan Olimpiade 2012.
Pada 2012, ia menjadi pemain muda terbaik Afrika.
Pada 2017, Salah jadi sosok penting karena berhasil membawa kembali Mesir ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.
Penalti ke gawang Ghana menjadi pesta besar yang dirayakan di setiap sudut kota.
Akhirnya mereka bisa menonton punggawa tim nasional Fir'aun bertanding di Rusia setelah absen lama sekali.
Maka dari itu, pada 2017 lalu, Mohamed Salah dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika.
Ia adalah sosok pemain Mesir kedua setelah Mahmood Khatib yang mendapat gelar yang sama pada 1983.
Mahmood Khatib juga legenda Mesir karena mengantarkan tim nasional Mesir ke Piala Dunia pada 1990.
Tapi bedanya, Khatib tidak pernah bermain di Liga Eropa.
Mohamed Salah adalah sosok yang komplit.
Ia layak dijadikan sebagai inspirasi di Mesir dan Timur-Tengah.
Ia pun kini disejajarkan dengan Ummi Kultsum (penyanyi) dan Naguib Mahfudz (sastrawan).
Sosok-sosok ini telah menjadi legenda Mesir yang mendunia melalui karya-karyanya.
Mohamed Salah akan terus menjadi perbincangan dan inspirasi, karena ia sekarang sebenarnya masih baru memulai kariernya di Liverpool.
Ia belum berada di puncak, masih dalam tangga menuju puncak prestasi.
Jika ia berhasil membawa Liverpool sebagai juara Liga Champion, maka ia akan menjadi pemain terbaik dunia.
Itu akan menjadi sejarah baru bagi Salah.
Kabarnya Real Madrid berminat untuk meminang Salah.
Orang-orang Arab menyebut Salah sebagai "Messi-nya Arab". (faisal zamzami/berbagai sumber)