Pembayaran Menunggak, Distributor Stop Suplai Obat ke RSUD Aceh Singkil
Terhitung September 2017 samai Maret 2018. Nilai kedua utang tersebut mencapai miliaran rupiah.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Yusmadi
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Distributor menyetop pasokan obat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil.
Hal itu disebabkan menunggaknya pembayaran oleh pihak RSUD setempat.
Selain utang obat, RSUD Aceh Singkil juga belum bisa membayar jasa medis selama tujuh bulan.
Terhitung September 2017 samai Maret 2018. Nilai kedua utang tersebut mencapai miliaran rupiah.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Aceh Singkil, dr Elvi Inayah, dikonformasi hal tersebut, Kamis (5/4/2018) membenarkan ada distributor yang menyetop suplai obat.
Baca: VIRAL! Bayi Meninggal di RSUD Singkil karena Tak Ada yang Bisa Pasang Infus, Ini Curhat Keluarga
Kondisi itu menyebabkan, obat tertentu tidak tersedia.
"Namun tidak semua distributor stop. Nah untuk obat tertentu yang tidak tersedia kami ambil utang sehingga obat tetap tersedia dan tidak mengganggu pengobatan di rumah sakit," kata Elvi.
Elvi menjelaskan obat serta jasa medis menunggak lantaran pencairan dana JKN terlambat.
Salah satu penyebab uang JKN terlambat cair, karena terjadi pergantian kuasa pengguna anggaran di RSUD Aceh Singkil.
Akan tetapi sebutnya semua masalah itu telah teratasi.
"Utang obat serta jasa medis akan dibayar pekan depan. Tidak ada masalah lagi, info dari Keuangan Senin dana sudah cair," jelas Elvi.
Baca: Tak Ada Dokter Spesialis, Keluarga Pasien Sesalkan RSUD Singkil
Uang jasa medis yang dibayar untuk bulan September sampai November 2017. Sedangkan untuk Desember dibayar pada pencairan tahap berikutnya.
Informasi lain menyebutkan obat pada tahun 2015 dan 2016 di RSUD Aceh Singkil, juga ada yang belum terbayar pada distributor.
Terkait hal itu pihak manajemen menyatakan sedang mempelajari penyebab belum terbayar, mengingat tahun anggaran sudah terlewati lama semestinya tidak ada lagi tunggakan.
Baca: 18 Dokter Umum RSUD Singkil Mogok Kerja
Terpisah Sekretaris RSUD Aceh Singkil, Edi Suterisno menyebutkan, di bagian laboratorium juga ada sebagain bahan reagen habis.
Ini disebabkan bahan tersebut harus impor, sehingga membutuhkan waktu.
"Berdasarkan info dari distributor, bahan reagen yang habis akan segera masuk dalam waktu dekat," kata Edi. (*)