Kisah Pelajar SMP Kerja Keras Cari Uang Untuk Rawat Nenek dan Ayahnya Gangguan Jiwa, di Mana Ibunya?

"Kalau dapat uang saya belanja kebutuhan dapur, kalau ada sisanya saya simpan untuk biaya sekolah,"

Editor: Muhammad Hadi
Idris (15) pelajar SMP di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tengah kerja serabutan demi merawat dan menghidupi nenek dan bapaknya yang gangguan jiwa, Rabu (11/4/2018).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ) 

SERAMBINEWS.COM - Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, harus bekerja serabutan demi merawat dan menghidupi neneknya yang sudah uzur dan bapaknya yang mengalami gangguan jiwa.

Ia pun nyaris tak pernah digunakan untuk bermain bersama teman sebayanya.

Ia lebih memilih bekerja agar asap dapur gubuknya tetap mengepul.

Baca: Kisah Petugas Pria KPK Ketuk Pintu Ngak Dibuka, Giliran Dengar Suara Wanita Cepat Buka Pintu Kamar

Baca: Kisah Pesawat RI-001 Selundupkan Senjata Pasca Kemerdekaan, Berkat Sumbangan Nyak Sandang

Idris (15) pelajar SMP asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan hidupi nenek dan bapaknya yang gangguan jiwa, Rabu (11/4/2018).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ)
Idris (15) pelajar SMP asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan hidupi nenek dan bapaknya yang gangguan jiwa, Rabu (11/4/2018).(KOMPAS.com/ABDUL HAQ) ()

Idris (15), remaja yang baru duduk di bangku kelas 2 SMP asal Dusun Batu Lanteang, Desa Pattopakang, Kecamatan Mangngarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan ini biasanya bekerja sepulang sekolah.

"Kalau pulang sekolah saya kerja sembarangan. Kadang disuruh sama orang atau ada warga di sini yang butuh bantuan, saya bantu. Di situ saya dapat uang, kadang juga cuma dikasih (diberi) makan," ujar Idris, Rabu (11/4/2018).

"Kalau dapat uang saya belanja kebutuhan dapur, kalau ada sisanya saya simpan untuk biaya sekolah," tambahnya.

Baca: Kisah Bandit Terkenal Amerika, Dari Gerilyawan Hingga Perampokan, Akhirnya Tewas Ditembak Rekannya

Baca: VIDEO - Kakek Ini Ceritakan Penemuan Meriam Emas 70 Kg dari Mimpinya

Idris tinggal di sebuah rumah panggung bersama neneknya, Se'do (78) dan bapaknya Mallu (43).

Sang nenek kini sudah tua renta sehingga tak sanggup lagi menggarap sawah milik orang lain.

Sementara bapaknya, Mallu, mengalami gangguan jiwa pasca kecelakaan kerja yang dialaminya 2011 silam.

Baca: Ketika Sang Adik Ungkap Kisah Asmara Soeharto Dengan Ibu Tien Hingga Lahir Enam Anak

Baca: Cerita Abdullah Puteh, Irwandi Yusuf Bilang Suratnya untuk Abdullah Syafii Punya Microchip

Sebenarnya Idris memiliki dua saudara. Namun, kedua saudaranya dibawa pergi ibunya yang nekat meninggalkannya lantaran kondisi kejiwaan bapaknya yang tak kunjung sembuh.

Hal ini membuat Idris harus banting tulang mencari nafkah meski usianya masih terbilang sangat belia untuk mencari nafkah.

Kondisi ini pula yang membuat Idris nyaris tak pernah memiliki waktu untuk bermain bersama rekan sebayanya.

Baca: VIRAL - Curhat Soal Uang Baru Rp 2 Ribu dan Rp 20 Ribu Sering Tertukar, Begini Kisah Warganet

Baca: Cerita Si Kanibal Sumanto dari Panti : Mayat yang Enak ya Orang Baik Seperti Pak Menteri

Waktunya dihabiskan untuk belajar, merawat, dan menghidupi nenek dan orangtuanya.

"Cuma dia saja bisa kerja karena neneknya sudah tidak bisa jalan dan bapaknya begitu saja cuma duduk termenung tiap hari karena gangguan jiwa. Jadi kalau pulang sekolah dia kerja sembarang kadang disuruh sama orang," kata Jumadin Daeng Tarra.(*)

Baca: Kisah 2 Wanita Kembar Bertemu Lagi Setelah Terpisah 36 Tahun, Kemudian Sepakat Mencari Orang Tuanya

Baca: Cerita Untung Sangaji Pernah Dipenjara Seminggu Gara-gara Pukul Banci

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Siswa SMP Kerja Serabutan demi Hidupi Nenek dan Ayahnya yang Gangguan Jiwa

https://regional.kompas.com/read/2018/04/11/09235101/siswa-smp-kerja-serabutan-demi-hidupi-nenek-dan-ayahnya-yang-gangguan-jiwa.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved