Dahsyatnya S-400, Senjata Andalan Rusia yang Disebut Membuat Amerika Pikir-pikir Serang Suriah
Amerika punya misi memberangus pemerintah Suriah yang mereka anggap membantai rakyat sendiri.
SERAMBINEWS.COM - Krisis Suriah kian pelik.
Kini, masalah terbesar bukan lagi soal konflik antara pemerintahan Suriah pimpinan Bashar Al Ashad dan milisi pemberontak.
Tapi malah meruncing ke ancaman perang dahsyat antara dua raksasa, Amerika Serikat dan Rusia.
Amerika punya misi memberangus pemerintah Suriah yang mereka anggap membantai rakyat sendiri.
Sementara Rusia mendukung Pemerintah Suriah menumpas para pemberontak.
Baca: Dua Kali tak Hadiri Sidang, Mediasi Gugatan terhadap Pansel Eselon II Gagal
Baca: Demi Istrinya Nyalon Bupati Bandung Barat, Abu Bakar Mintai Uang Rp 40 Juta ke Tiap Dinas
Konflik kian panas setelah Rusia mengancam, untuk menembak setiap misil yang ditembakkan pasukan Amerika ke Suriah.
Tak hanya misil, mereka juga mengingatkan untuk menvari asal misil tersebut, dan meledakkannya sekalian.
Berangus hingga ke akar-akarnya.
Presiden AS, Donald Trump, tak mau kalah.
Lewat Twitter, dia berjanji akan mengirim pasukan besar-besaran untuk menghajar Suriah, bila ada misil Amerika yang ditembak.
Dia pun coba memperkeruh suasana, dengan menyebut hubungan Amerika dan Rusia saat ini adalah yang terburuk dalam sejarah, bahkan lebih buruk dari masa Perang Dingin.
Baca: Warga tidak Perlu Panik Mencari Darah, Buka Aplikasi Ini akan Membantu
Baca: Berlari Kejar dan Colek Jokowi Sambil Bawa Teh Gelas, Pemuda Ini Kabarnya Dijemput Pihak Istana