Kenapa Greenland Penuh dengan Salju Sedangkan Iceland lebih Hijau? Ini Penjelasannya
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa Greenland wilayahnya dipenuhi salju dan es, sedangkan Iceland wilayahnya lebih hijau?
Lalu, bagaimana dua negara ini punya nama yang berlawanan dengan kondisi wilayahnya?
Melansir viralsection.com (1/5/2018), ada lebih dari 80% luas daratan yang tertutup es disebut Greenland.

Baca: Pembunuhan Chicago, Sisi Gelap Peringatan May Day Sebagai Hari Buruh Internasional
Rupanya, pada tahun 982 ketika penjelajah Erik the Red mencapai bagian barat daya pulau ini untuk pertama kalinya, rumput di daratan Greenland lebih hijau dari sekarang.
Itulah sebabnya nama Greenland disematkan untuk tempat ini.
Pasalnya, nama tempat pada zaman dahulu diberikan berdasarkan apa yang mereka lihat.
Sementara itu, menurut sejarah, kita tahu bahwa Naddador, penjelajah Norse adalah orang pertama yang menginjakkan kaki di Islandia.
Awalnya, negara ini diberi nama Snaeland (Snowland) atau 'tanah bersalju' karena saat ia tiba seluruh wilayahnya tertutup salju putih.
Setelah Naddador, Viking Swedia, Garðar Svavarosson juga mengunjungi pulau itu dan menyebutnya Garðarshólmur yang berarti "Pulau Garðar".
Baca: Ahmad Dhani Tidak Akan Lagi Menggunakan Kaos #2019 Ganti Presiden,’ Apa Alasannya?

Nama Islandia sebenarnya terinspirasi oleh sebuah tragedi.
Sebuah artikel National Geographic telah menjelaskan lebih lanjut tentang asal-usul nama negara ini.
"Pulau Garðar tidak menyambut baik orang yang datang berikutnya. Ialah seorang viking bernama Floki Vilgerdarson. Putrinya tenggelam dalam perjalanan ke Islandia dan semua ternaknya mati kelaparan ketika musim dingin berlangsung lama. Merasa tertekan dan frustasi, Floki pergi mendaki gunung dan ia melihat sebuah daratan penuh gunung es yang menjadi nama baru bagi pulau itu."
Baca: Massa Kaus #2019GantiPresiden Intimidasi Wanita dan Anak di CFD Jakarta, Begini Komentar Mahfud MD
Presiden Islandia, Guðni Thorlacius Jóhannesson, yang juga seorang profesor sejarah mengatakan, "penduduk pulau itu merasa jika mereka bagian dari wilayah Nordik, tetapi mereka ingin mempertahankan identitas yang terpisah karena sebuah pulau harus memiliki nama."