Teror Bom di Surabaya
Update Ledakan Bom di Surabaya, 13 Orang Meninggal, Tiga Daerah Tetapkan Status Siaga 1
Korban meninggal dunia hingga Minggu malam terus bertambah menjadi 13 korban. Jumlah itu termasuk 6 pelaku bom yang tewas di lokasi.
Penulis: Safriadi Syahbuddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA – Korban ledakan tiga gereja di Surabaya, sampai Minggu (13/5/2018) malam, masih dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya.
Dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Polda Jatim mencata masih ada 43 korban luka yang masih dirawat di delapan rumah sakit di Surabaya.
Sementara korban meninggal dunia hingga Minggu malam terus bertambah menjadi 13 korban.
“Jumlah itu termasuk 6 pelaku bom yang tewas di lokasi," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.
Setelah teror bom di Surabaya pada Minggu pagi, berdasarkan informasi yang dirangkum Serambinews.com dari Kompas.com, ada tiga daerah yang menetapkan status siaga 1.
1. Jakarta
Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz, menerbitkan telegram rahasia (TR) terkait kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) saat ini.
Dalam TR tersebut disebutkan status kamtimbas di wilayah hukum Polda Metro Jaya Siaga 1.
"Guna menciptakan sitkamtibmas yang aman, kondusif, dan terkendali terkait ledakan bom tiga lokasi gereja di Surabaya, maka diperintahkan bahwa 13 Mei 2018 pukul 08.00 WIB status kesiagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam status Siaga 1 sampai ada ketentuan lebih lanjut," isi TR Idham yang diterbitkan Minggu (13/5/2018).

(Baca: Bawa Bom Panci saat Ditangkap, Dian Yulia Novi Calon Pengantin Yang Gagal Menyerang Istana Negara)
(Baca: Sosok Wanita Misterius Dibalik Ledakan Bom Gereja di Surabaya, Pakai Serba Hitam dan Bawa Anak Kecil)
(Baca: Eks Jamaah Islamiyah Ini Bongkar Sebab Bom di Surabaya, Sebut Motif Dendam dan Polisi Sudah Tahu)
Meski demikian, ia mengimbau warga tetap tenang dan selalu bersikap waspada.
"Saya imbau warga tenang, kami telah lakukan pengamanan. Laporkan kepada polisi jika ada hal-hal yang mencurigakan," ujar Idham.
Minggu pagi tadi, ledakan terjadi di tiga gereja di Surabaya. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung mengatakan, hingga pukul 11.00, korban meninggal dari kejadian tersebut mencapai 9 orang dan 40 orang luka-luka.
2. Jawa Tengah
Selain Jakarta, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono juga menetapkan status siaga 1 untuk seluruh wilayah Jawa Tengah pasca ledakan bom di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Para pimpinan polisi di daerah diperintah untuk menjaga tempat ibadah maupun lokasi yang berpotensi mendapat ancaman dari teroris.
"Polda Jateng mengarahkan kembali ke para kapolres/ta/tabes se-Jateng untuk siaga 1 dan mengamankan gereja-gereja atau tempat-tempat ibadah maupun obyek lain yang potensi akan mendapat serangan teroris," kata Kapolda Condro Kirono.
Condro meminta anggotanya, serta masyarakat pada umumnya untuk tidak perlu takut pada ancaman-ancaman yang diberikan pada teroris.
(Baca: Terduga Teroris yang Tewas Ditembak di Cianjur Pernah Daftar Polisi, Mulai Berubah Sejak Lulus SMA)
(Baca: Terungkap Sosok Pria Diduga Penghadang Motor Teroris di Gereja SMTB, Tinggalkan Istri dan Bayi)
(Baca: Saat Napi Teroris Bunuh 5 Anggota Densus 88 di Mako Brimob, Ternyata Ahok Tidur Nyenyak)
"Kita semua tidak boleh takut dan gentar terhadap terorisme. Kita perlu terus membangun kebersamaan masyarakat, TNI-Polri untuk menolak dan melawan terorisme dan radikalisme," ujarnya.
Kepada Kapolres atau Kapolrestabes, Condro meminta mereka melakukan pengamanan sampai tingkat terkecil.
Polres juga diminta menggandeng organisasi ke masyarakat untuk ikut dalam pengamanan tempat ibadah.
Barisan Serbaguna (Banser) NU ataupun Kokam Muhammadiyah dapat dilibatkan untuk pengamanan.
"Laksanakan sterilisasi saat tablik akbar dan giat pengumpulan masa lainnya," pinta Kapolda.
3. Maluku
Polda Maluku juga menetapkan Siaga 1 di wilayah Maluku menyusul serangkaian aksi serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Pengamanan ekstra ketat dilakukan di sejumlah gereja yang ada di Kota Ambon, termasuk di beberapa daerah di provinsi Maluku.
Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto mengatakan, peningkatan pengamanan pasca- ledakan bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya itu dilakukan untuk mencegah aksi serupa terjadi di Kota Ambon.
“Kami akan bekerja maksimal untuk melakukan pengamanan, sebelum kejadiannya keliling ke mana-mana, termasuk di gereja,” kata Andap, Minggu (13/5/2018).
(Baca: Jerinx SID Tanggapi Bom Gereja di Surabaya: Pak Jokowi Sebaiknya Anda Mundur, Saya Malu Jadi WNI)
(Baca: Terkait Ledakan Bom di Surabaya, Ini 5 Faktanya, Salah Satu Korbannya Bocah Usia 11 Tahun)
(Baca: Video Rekaman CCTV Beredar, Inilah Detik-detik Bom Meledak di Gereja Surabaya)
Andap menjelaskan, selain di Kota Ambon, pengamanan ekstra ketat juga diberlakukan oleh personel Polres yang ada di kabupaten/kota di Maluku.
“Di semua Polres juga meningkatkan pengamanan, jadi kita bertekad lebih maksimal lagi,” katanya.
Dia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat di Maluku agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan kejadian aksi teror bom di Surabaya.(*)