Breaking News

Pemilu Malaysia

Najib Razak Mulai Hadapi Sejumlah Tuduhan, Di Antaranya Berusaha Halangi Investigasi Skandal 1MDB

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyebut, 1MDB diduga menerima dana sebesar 4,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 62,8 triliun.

Editor: Zaenal
AFP
Najib Razak 

Najib tengah menjadi sorotan setelah dia tersandung skandal lembaga investasi yang dia dirikan, 1Malaysia Development Berhad (1MDb), pada 2013.

Kasus tersebut mencuat ketika Wall Street Journal memublikasikan dokumen yang menunjukkan Najib menerima dana 681 juta dollar Amerika Serikat (AS), atau Rp 9,5 triliun, ke rekening pribadinya.

Mantan PM yang berkuasa selama dua periode tersebut bersikeras bahwa uang itu merupakan donasi dari salah seorang anggota Kerajaan Arab Saudi.

Baik Najib dan 1MDB bersikeras tidak ada korupsi yang terjadi.

Mantan PM berusia 64 tahun itu kemudian dibebaskan dari tuduhan setelah dilakukan investigasi internal.

Namun, skandal tersebut berimbas pada kekalahan Najib dan koalisi pimpinannya, Barisan Nasional (BN), pada Pemilihan Umum (Pemilu) Malaysia, Rabu (9/5/2018). BN hanya bisa merebut 79 dari 222 kursi Parlemen Malaysia.

Mereka kalah oleh koalisi oposisi, Pakatan Harapan (PH), pimpinan Mahathir Mohamad.

Mahathir, yang notabene adalah guru politik Najib, menyatakan bakal mengusut skandal 1MDB tersebut sebagai bagian dari janji kampanyenya.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Najib Razak Dituduh Berusaha Halangi Investigasi Skandal 1MDB" dan "Media Sebut Najib Tinggalkan Malaysia Dibantu Pengusaha Indonesia

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved