Unjuk Rasa 20 Tahun Reformasi Berakhir Ricuh, 7 Mahasiswa Terluka, Fadli Zon: Oknum Polisi Barbar

tujuh orang terluka dalam aksi unjuk rasa 20 tahun reformasi yang berakhir ricuh Senin (21/5/2018) kemarin.

Editor: Faisal Zamzami
kolase/Serambinews

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Demo 20 tahun reformasi berakhir ricuh, tujuh orang yang diduga sebagai mahasiswa mengalami luka-luka, Senin (21/5/2018).

Kejadian naas itu bermula ketika sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Pertimbangan Organisasi (HMI MPO) menyuarakan tuntutan mereka.

Ke tujuh mahasiswa yang terluka bahkan harus sampai dilarikan ke rumah sakit.

Dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, tujuh orang terluka dalam aksi unjuk rasa 20 tahun reformasi yang berakhir ricuh Senin (21/5/2018) kemarin.

Unjuk rasa itu dilakukan sejumlah mahasiswa.

"Tujuh mahasiswa terluka dan dibawa ke RSUD Tarakan," ujar Argo ketika dihubungi, Selasa.

Baca: Dana Tol Aceh Tahap I Diusul Rp 350 Miliar

Baca: Waka Polres Aceh Tenggara Periksa Kelengkapan Sepmor Dinas Bhabinkamtibmas

Ia menjelaskan, kejadian itu bermula saat sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia Majelis Pertimbangan Organisasi (HMI MPO) menyuarakan tuntutan mereka pada Senin siang kemarin.

Pada sekitar pukul 14.30 WIB, para mahasiswa bergeser dari patung kuda menuju Taman Pandang di Jalan Medan Merdeka Utara atau di seberang Istana Presiden.

"Sekitar pukul 15.10 WIB mahasiswa mencoba mengarah ke Istana, namun dapat dilakukan penyekatan sesuai protap diarahkan ke Taman Pandang. Setelah itu mahasiswa orasi di Taman Pandang tetapi di sisi luar jalan melewati water barrier dan beton. Sebagian berdiri di atas barrier beton," kata dia.

Baca: Kisah Kocak Driver Grab Cuma Antar Barang Berapa Langkah Sudah Sampai

Baca: Parah! Siswa SD Hamili Siswi SMP, KUA Tolak Nikahkan Karena Masih Bocah, 6 Fakta Ini Terungkap

Selanjutnya polisi memasang kawat barrier untuk menghindari keributan akibat suasana yang semakin memanas.

Namun mahasiswa mendorong water barrier ke arah jalan sehingga kawat barrier terdorong ke jalan dan mulai menginjak injak kawat barrier.

"Kemudian mahasiswa membuat barikade lingkaran untuk membakar dua buah ban sepeda motor dengan menggunakan satu plastik bensin. Mahasiswa pun mulai membakar ban," tuturnya.

Saat itu polisi berusaha mematikan api, namun dihadang mahasiswa.

Salah satu mahasiswa menggunakan bambu dan hal itu menyebabkan petugas terprovokasi.

Aksi saling dorong yang berujung kericuhan pun terjadi.

Akibatnya, tujuh mahasiswa terluka.

Namun setelah dilakukan perawatan, sekitar pukul 20.00 WIB para mahasiswa diperbolehkan pulang.

"Tapi tidak ada mahasiswa yang kami amankan," kata dia

Baca: Jadi Penyebab Meninggalnya Menantu Hatta Rajasa, Kenali Penyakit Kanker Kulit Melanoma

Baca: Ini yang Dilakukan Koramil dan Kodim Aceh Selatan Jelang Kunker Danrem 

Banyak pihak yang menyayangkan tindakan represif oknum aparat kepolisian.

Termasuk Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon.

Melalui akun twitternya Fadli mengutuk tindakan tersebut.

Di Twitter pribadinya Fadli Zon mengutuk keras tindakan oknum aparat.

Menurutnya cara polisi menangani demonstran tidak profesional bahkan terkesan barbar.

"Cara barbar dan tidak proesional menangangi demonstrasi," tulis Fadi Zon, Rabu (23/5/2018).

Baca: Polri Pastikan Saat Ini Kopassus Sudah Bersama Densus 88 Berantas Terorisme

Baca: Belum Ada Obatnya, Waspadai 6 Gejala Kanker Kulit Melanoma, Apa Saja?

Bahkan politisi Partai Gerindra itu mengatakan apa yang dilakukan polisi telah merusak citra aparat di Indonesia.

"Sungguh memalukan dan semakin merusak reputasi aparat di negeri demokrasi," tulisnya.

Ia juga mengungkapkan oknum polisi yang melakukan tindakan represif hingga tujuh mahasiswa cedera patut diusut.

Tak hanya di usut menurut Fadli oknum aparat itu juga harus ditindak.

"Oknum polisi barbar yg melakukan tindakan ini harus diusut dan ditindak." cuit Fadli.

Baca: Bocah Ini Terciduk Minum Air dan Batalkan Puasa, Saat Ditanya, Ini Jawaban Polos dan Lucunya

Baca: Hati - Hati Melintas, Belasan Titik Ruas Jalan Galus-Agara Amblas, Ini Harapan Pengemudi

Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Saddam, juga berpendapat demikian.

Ia menyayangkan tindakan represif aparat terhadap mahasiswa yang menyampaikan aspirasinya di depan Istana Negara, dalam rangka merayakan peringatan 20 tahun reformasi.

"Di era demokrasi sebagai buah dari reformasi, kebebasan berpendapat dan berekspresi dijamin UU, dan saya kira kritikan konstruktif sehat bagi kehidupan berbangsa harus dihargai," kata Ketua Umum PB HMI, Respiratori Saddam Al Jihad, dalam siaran pers, Selasa (22/5/2018).

Saddam mengatakan, saat masih ada kritik dalam beragam bentuk, termasuk demonstrasi, merupakan pertanda baik bagi demokrasi. Ia menyayangkan cara aparat dalam peristiwa tersebut. (*)

Baca: Dikabarkan Menikah dan Pindah Agama, Ini Foto Kebersamaan Nadine dan Dimas di Instagram

Baca: Dihajar Massa karena Sebar Meme Rizieq Shihab dan Amien Rais, Ini 4 Fakta Hitler Nababan

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Demo 20 Tahun Reformasi Ricuh, 7 Mahasiswa Terluka, Fadli Zon: Oknum Polisi Barbar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved