Dikerjakan Berturut-turut Atau Secara Terpisah? Inilah Tata Cara Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal

Walau Ramadhan sudah berakhir, masih banyak amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Syawal.

Editor: Amirullah
IST
Ilustrasi berdoa 

Kemudian, Rasulullah melanjutkan, "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak kasturi."

Sebagian orang meragukan hadits berpuasa enam hari di bulan Syawal, akan tetapi keraguan itu terbantahkan oleh bukti-bukti periwayatan hadits.

Perhatikan ungkapan Syeikh Abdullah bin Abdulal- Bassam berikut.

“Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal merupakan hadits yang shahih, hadits ini memiliki periwayatan lain di luar hadits Muslim. Selain hadits Muslim yang meriwayatkan hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal antara lain; Ahmad, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi.”

Baca: Badai Terjang Aceh

Oleh karena itulah Hadits berpuasa Enam hari di bulan Syawal ini tergolong hadits mutawatir.

Tata Cara Puasa Sunnah 6 Hari di Bulan Syawal

Mengenai tata cara enam hari puasa, apakah harus berturut-turut ataukah boleh dipisah-pisah para ulama membebaskan memilih antara keduanya.

Artinya, boleh berturut-turut enam hari langsung semenjak tanggal dua syawal ataupun di pisah-pisah, keduanya dianggap sahih.

Mengenai syarat dan rukunya sama seperti puasa ramadhan.

Harus ada niat dan juga menghindari semua hal yang membatalkan puasa.

Baca: Gubernur Harus Segera Usut Kasus Bantuan Pendidikan

Adapun hikmah disunnahkannya puasa enam hari di bulan Syawwal adalah untuk menjaga agar diri kita tidak lepas kontrol setelah sebulan penuh melaksanakan puasa dan mengekang berbagai macam pantangan, kemudian dibebaskan untuk makan dan minum.

Lebih dari itu, puasa Syawal adalah ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh ajaran agama kita.

Sedangkan menurut Imam Malik puasa enam hari di bulan Syawal hukumnya makruh.

Dengan alasan dikhawatirkan adanya pemahaman yang meyakini bahwa puasa enam hari di bulan Syawwal masuk puasa Ramadhan.

Namun Jikalau tidak ada kekhawatiran seperti itu, Imam Malik menyunahkannya bahkan memerintahkan untuk berlomba-lomba memperbanyak pahala.

Baca: Kesaksian Korban Selamat, Penumpang Membludak di Lantai Tiga, Bahu Kapal Dipenuhi Kendaraan

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved