Kisah Pertikaian Dua Saudara Kandung Melahirkan Adidas dan Puma, Sampai Kini Terus Berseteru
Kisah Adidas tidak bisa diterangkan tanpa menjelaskan bahwa pernah ada pertikaian antara dua saudara.
Superstar sepakbola Pele dan Eusebio selalu menyepak bola dengan sepatu Puma. Fritz Walter dan Franz Beckenbauer selalu mengenakan Adidas.
Baca: Bagai Pintu Ajaib ke Masa Depan Jepang Pamerkan Sederet Modernitas Seni Digital di Museum Barunya
Baca: Seorang Ibu Jual Bom Sisa Perang Dunia II di Situs Lelang, Akhirnya Disita Tim Penjinak Bom
Rudolf Dassle tubuhnya kekar dan ramah.
Namun dalam hal bisnis ternyata adiknya Adi Dassler lebih berhasil membuat perbaikan pada sepatunya.
Isteri, empat anak perempuannya dan anak laki-lakinya Horst membantunya.
Villa "Adi" Dassler sudah berpuluh-puluh tahun selalu penuh dengan tamu atlit-atlit top dari seluruh dunia.
Segera para pemenang Olimpade, pemegang rekor dunia dan beberapa atlit yang kurang berhasil dari seluruh dunia, merasa bahwa mereka dengan mudah dapat "mengadu" kedua saudara yang tidak akur ini.
Perang sepatu dalam arena olahraga memenuhi headline koran-koran, perkumpulan olahraga internasional ikut campur dan selama beberapa waktu ada perdamaian, sampai terjadi perkara yang spektakuler.
Puma kalah di pengadilan. Waktu itu ia tidak setuju bahwa Adidas mendapat hak monopoli untuk menyediakan alat-alat olahraga bagi perkumpulan sepakbola nasional.
Lalu terjadi balasan kecil. Ketika perkumpulan handbal Jerman musim semi tahun yang lalu tidak meneruskan kontraknya dengan Adidas, Puma yang mendapatnya.
Baca: Israel dan Hamas Saling Serang di Jalur Gaza, Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Baca: Ayam Goreng Berlapis Emas, Inovasi Dunia Kuliner Tak Ada Habisnya
Kini Adidas merupakan perusahaan dunia dengan 12.000 karyawan di 18 negara.
Namun kemajuan itu tidak bisa berhasil andaikata anaknya Horst tidak mengambil langkah yang luar biasa dengan membuka cabang di Perancis.
Anak muda ini tidak puas dengan membuat sepatu di Elsass saja.
Ia juga mendirikan antara lain perusahaan mode mandi "Arena" dan banyak berhubungan dengan tokoh-tokoh yang memegahg peranan penting dalam 'politik olahraga Internasional.
Horst Dassler mengenal orang-orang dalam dari komite Olimpiade lebih baik dari siapapun juga dari kelompok ini.
Bahwa ia terutama beroperasi dari Perancis merupakan manfaat karena ada pejabat, yang masih mempunyai rasa kurang enak terhadap Jerman.
Baca: Jenazah di Danau Toba Teridentifikasi Sebagai Fahrianti Warga Binjai
Baca: Raffi Ahmad Pamer Kado Buat Nagita Slavina, Harganya Bikin Netizen Jungkir Balik